Kapal Bermuatan Kopra Alami Kebocoran di Perairan Haltim, Nasib 20 Penumpang Belum Diketahui

- 16 Mei 2023, 18:32 WIB
Tim SAR diterjunkan untuk membantu mengevakuasi kapal berpenumpang 20 orang mengalami kebocoran saat dalam perjalanan dari Halmahera Timur menuju Halmahera Utara, Selasa 16 Mei 2023./ ANTARA/Abdul Fatah
Tim SAR diterjunkan untuk membantu mengevakuasi kapal berpenumpang 20 orang mengalami kebocoran saat dalam perjalanan dari Halmahera Timur menuju Halmahera Utara, Selasa 16 Mei 2023./ ANTARA/Abdul Fatah /

PRIANGANTIMURNEWS -Kapal berpenumpang 20 orang mengalami kebocoran saat dalam perjalanan dari Halmahera Timur (Haltim) menuju Halmahera Utara.

 

Hingga kini 20 penumpang hingga saat ini belum diketahui kondisinya.

Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman  mengatakan kapal berpenumpang  20 orang alami kebocoran.

Baca Juga: Viral! Kapal Ini Lewati Garis Terminator Siang dan Malam di Waktu yang Bersamaan

Penumpang berjumlah 20 orang   tersebut, saat ini belum diketahui kondisinya, karena Tim SAR gabungan dari Tim Rescue Pos SAR Tobelo, KUPP Tobelo dan TNI/Polri masih menuju lokasi terjadinya kebocoran kapal tersebut.

Dia menyebut berdasarkan laporan BPBD Haltim, kronologis kejadian yakni pada hari ini, Selasa 16 Mei 2023 sekitar pukul 15.05 WIT, satu kapal berpenumpang 20 orang mengalami kebocoran, tepatnya di perairan Desa Labi-labi, Wasile Utara saat perjalanan dari desa jara-jara Halmahera Timur menuju Tobelo dengan kondisi cuaca buruk di sekitar lokasi.

 

Fathur Rahman menjelaskan setelah menerima laporan, pukul 15.25 WIT, Tim Rescue Pos SAR Tobelo bergerak menuju LKP untuk melaksanakan evakuasi terhadap korban dengan menggunakan KNP 404 KUPP Tobelo.

Baca Juga: Iran Kembali Menyita Kapal Tanker Minyak, Kedua Kalinya dalam Satu Minggu

Kapal yang memuat komoditas kopra itu tengah dilakukan pertolongan melalui tim SAR dari Tim Rescue Pos SAR Tobelo, KUPP Tobelo dan TNI/Polri.

Sementara itu, sebelumnya tim SAR berhasil menemukan kru kapal Tugboat Pacifik 19 bernama Nur Ilham Syah (23 tahun) yang tenggelam di Dermaga PT Wanatiara Persada.

"Korban jatuh ke laut saat memindahkan tali di tongkang bermuatan 4.000 Ton Feronikel dan di hari ketiga ini terus dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan," katanya.

Dia menyatakan di hari ketiga operasi SAR, Tim SAR Gabungan melakukan pencarian dengan membagi 2 SRU. SRU 1 dengan menggunakan Rubber boat melaksanakan pencarian di sekitar LKP seluas 4.63 Nm.

 

Baca Juga: Pakta Nuklir AUKUS: Pembentukan Armada Kapal Selam Bertenaga Nuklir di Tiga Negara

SRU 2 Speedboat Polairud melaksanakan pencarian di sebelah selatan LKP seluas 8.15 Nm. Hingga sore hari pencarian oleh Tim SAR Gabungan membuahkan hasil, korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x