Kawasan Gunung Agung Denpasar Bali Terbakar, BPBD Bali Minta Warga Tetap Waspada

- 2 Oktober 2023, 18:00 WIB
 Gunung Agung di Bali terbakar. BPBD Bali bersama warga dan kelompok tani saat memadamkan api di lereng Gunung Agung, Denpasar, Senin dini hari 2 Oktober 2023/. ANTARA/Ho-BPBD Bali
Gunung Agung di Bali terbakar. BPBD Bali bersama warga dan kelompok tani saat memadamkan api di lereng Gunung Agung, Denpasar, Senin dini hari 2 Oktober 2023/. ANTARA/Ho-BPBD Bali /

PRIANGANTIMURNEWS- Kebakaran terjadi di hutan dan lahan (karhutla) di kawasan atau lereng Gunung Agung Bali.

Api telah membakar semak belukar dan dedaunan di kering di lereng Gunung Agung tepatnya di Dusun Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu Karangasem seluas 5 hektare.

BPBD Bali bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Pikat Cemara Putra serta tim gabungan, melakukan upaya pemadaman api yang merambat di dua titik sejak Rabu (27/9), dan si jago merah akhirnya padam pada Minggu 1 Oktober 2023.

Baca Juga: Tragis! Kebakaran Dahsyat Melanda Pesta Pernikahan! 100 Orang Meninggal Dunia dan Sebagian Luka-Luka

Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin mengatakan saat memadamkan api petugas sempat mengalami Kesultanan karena hembusa angin yang begitu kencang.

“Hembusan angin yang begitu kencang memperparah kondisi, di samping mempercepat sebaran api juga menyebabkan kobaran api makin besar. Sesekali muncul teriakan warga, ‘mundur’ itu terjadi karena api membasar dan relatif dekat dengan warga dan petugas,” ujar Rentin.

Di Dusun Belong yang tingginya 836 mdpl, warga bersama tim gabungan menggunakan jalan setapak sebagai sekat untuk menghalau sebaran api, posisi lereng yang relatif tinggi dan terjal tidak terjangkau armada pemadam kebakaran, sehingga pemadaman api dilakukan manual.

Baca Juga: Hutan di Gunung Kancil dan Gunung Lebak Serang Terbakar di Garut

Seluruhnya bekerja dengan alat seadanya, memukul api dengan ranting, dahan kayu, dan skop yang dipakai untuk menimbun api dengan pasir seadanya.

“Yang istimewa adalah warga menyemprot manual dengan memanfaatkan air minum kemasan seadanya yang mereka bawa, yang seharusnya mereka pakai untuk air minum di tengah terik mentari, ‘telas sampun toya ne’ (habis sudah air minumnya, Red),” kata Kalaksa BPBD Bali mengulang ucapan warga.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x