Network
Meskipun Firdaus terus menghimbau warganya di sekitar Gunung Marapi supaya tetap waspada, ia menyayangkan minimnya informasi terkait kondisi Marapi.
"Selama ini info yang kita terima itu setelah gunung meletus. Kalau bisa kami meminta ada keterangan ketika status Marapi terus meningkat, sehingga kami dapat melakukan langkah antisipasi," tambahnya.
Petugas PGA (Pengamat Gunung Api) mencatat bahwa letusan Gunung Marapi telah terjadi lebih dari 100 kali sejak awal periode erupsi pada Desember 2023.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi 10 Kali, Semburkan Abu Setinggi 1.000 Meter
Teguh Purnomo, petugas PGA, menyebutkan bahwa hingga saat ini sudah terjadi 113 kali letusan, dengan enam diantaranya terjadi pada tahun 2024, termasuk 3 kali pada Sabtu 6 Januari 2024.
Dalam himbauannya, sesuai Peraturan Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) nomor 15 tahun 2011, masyarakat di pemukiman diminta supaya tetap tenang karena Gunung Marapi masih berada di level waspada.
Ini berarti masyarakat masih diperbolehkan melanjutkan aktivitas mereka dengan meningkatkan kewaspadaan. Namun, masyarakat dihimbau supaya tidak melakukan aktivitas sekitar kawah atau dalam radius tiga kilometer dari puncak Marapi.
Baca Juga: Dampak Erupsi Gunung Marapi, 14 Kecamatan di Kabupaten Agam Tertutup Abu dan Batu
Selain itu, mereka diminta untuk tidak menyebarkan hoaks dan mengikuti arahan dari Pemda (pemerintah daerah).
Gunung Marapi, terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, sudah mengalami erupsi mulai Minggu, 3 Desember 2023, yang menyebabkan 24 orang tewas dari kalangan pendaki yang terjebak ketika letusan terjadi.
