BRIN: Penurunan Minat Menjadi Petani, Ancaman Krisis Pangan Indonesia di Masa Depan

- 26 Februari 2024, 22:19 WIB
Ilustrasi - Petani tradisional di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat sedang memanen padi dari lahan ladang/ANTARA /Teofilusianto Timotius
Ilustrasi - Petani tradisional di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat sedang memanen padi dari lahan ladang/ANTARA /Teofilusianto Timotius /

Baca Juga: Jual dan Beli Senjata Api Rakitan, Dua Petani Ditangkap Perutas Polres Jember

3. Penurunan Produktivitas: Ketersediaan pangan yang rendah dapat menghambat produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Upaya Penanggulangan Krisis Pangan:

Inovasi Teknologi:

1. Pengembangan Varietas Tahan Pangan: Penelitian dan pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim dan penyakit dapat meningkatkan produktivitas.

2. Teknologi Informasi: Pemanfaatan teknologi informasi untuk pemantauan dan manajemen sumber daya pangan dapat membantu mengoptimalkan produksi dan distribusi.

Baca Juga: Harga Beras Mahal, Dadan Daruslan Jual Beras Murah 13 Ribu Dapet 2Kg

Fenomena degradasi lahan pertanian dan penurunan minat menjadi petani, menurut BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), semakin menguatkan ancaman krisis pangan di masa depan.

Lilis Mulyani, Kepala Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN, menganggap bahwa situasi desa pertanian yang terjadi saat ini menjadi topik yang amat penting serta relevan dalam konteks pembangunan Indonesia.

Dalam sebuah forum diskusi budaya di Jakarta pada hari Senin 26 Februari 2024, Lilis menyatakan keprihatinannya terhadap fenomena tersebut.

Halaman:

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x