PRIANGANTIMURNEWS - Operator crane adalah individu yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan crane, suatu mesin berat yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan beban berat secara vertikal dan horizontal.
Tugas utama operator crane meliputi mengendalikan pergerakan crane, mengangkat dan menurunkan beban dengan akurasi, serta memastikan keamanan selama operasi.
Kemampuan operator crane sangat penting dalam berbagai industri, termasuk konstruksi, manufaktur, dan pelabuhan. Mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang fungsi dan keamanan crane, serta kemampuan untuk membaca dan mengikuti petunjuk kerja.
Baca Juga: Cuaca Buruk Buat Kapal Crane ARK Shiloh Tenggelam di Banyuasin, Sumatera Selatan
Keahlian operator crane juga melibatkan penggunaan kontrol crane dengan presisi, penilaian kondisi lingkungan, dan reaksi cepat terhadap situasi darurat.
Ketelitian, kewaspadaan, dan komunikasi yang baik dengan tim kerja serta pengawas adalah kunci keberhasilan seorang operator crane.
Keamanan dan kepatuhan terhadap prosedur operasional standar menjadi prioritas utama dalam menjalankan tugas mereka guna mencegah kecelakaan dan memastikan efisiensi dalam operasi crane.
Baca Juga: Dilaporkan Terbalik di Laut Sungsang, Kapal Crane Batu Bara Tenggelam di Banyuasin Sumatera Selatan
Seperti peristiwa yang terjadi di proyek jalan layang Bantaian di Desa Panang Jaya, wilayah Kabupaten Muara Enim, mengalami ambruk karena kesalahpahaman atau miskomunikasi antar-operator.
Dua orang dikabarkan tewas akibat robohnya girder pada konstruksi jalan layang Bantaian, sekitar Jalur KA (Kereta Api) Gunung Megang - Penanggiran di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, pada Kamis, 7 Maret 2024, pukul 11.00 WIB.
Menurut Ahmad Rizali, Penjabat Bupati Muara Enim, dari total sembilan korban kecelakaan tersebut, kedua orang yang meninggal merupakan pekerja proyek yang berada di lokasi kejadian.
Baca Juga: Dilaporkan Terbalik di Laut Sungsang, Kapal Crane Batu Bara Tenggelam di Banyuasin Sumatera Selatan
Ahmad Rizali menjelaskan bahwa kedua korban yang meninggal adalah Edi Saputra, seorang warga Desa Pegayut, wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, dan Weston, seorang warga Makassar, Sulawesi Selatan.
Keduanya diketahui meninggal pada pukul 13.25 WIB, dan jenazah Weston direncanakan akan dibawa ke Makassar.
Korban luka-luka saat ini sedang dalam perawatan di RS AR Bunda Prabumulih, termasuk Mufaridin (37), Edi (21), dan Tegar (23), yang merupakan warga dari Lampung, sementara Budi (51) dengan M Hidayat (51) berasal dari Palembang.
Baca Juga: Crane Peti Kemas Ambruk di Korea, Puluhan Pegawai Berlarian ketakutan
Dua korban lainnya, M Fadil (34), dan Wahyudi (26), tengah menjalani perawatan di IGD Rumah Sakit Rabain Muara Enim.
Rizali menambahkan bahwa ke 5 korban luka telah diarahkan ke RS AR Bunda Prabumulih, dan ke 4 korban lainnya, juga yang meninggal, sudah dilarikan ke Rumah Sakit Rabain Muara Enim.***