Seiring Perubahan Zaman dan Kemajuan Teknologi, Dhany Tardiwan: Pemuda Harus Melakukan Rekonstruksi Paradigma

2 Juni 2021, 14:48 WIB
Kandidat Calon Ketua DPD KNPI Kota Tasikmalaya, Dhany Tardiwan Noor, S.IP. /PRIATIM PRMN/ALI RUHIYAT/

PRIANGANTIMURNEWS- Calon Ketua KNPI Kota Tasikmalaya, Dhany Tardiwan Noor mengatakan bahwa seiring perubahan zaman dan kemajuan teknologi terus berkembang, melahirkan warna dan peluang baru, juga memiliki ancamannya tersendiri.

Begitu luasnya ruang-ruang publik di dunia virtual, lanjut Dhany, membuat mudahnya orang-orang yang memiliki nilai (value) dan perbedaan-perbedaan bertemu.

"Hal ini rentan memicu konflik antara kelompok di masyarakat, tak terkecuali kaum pemuda. Selain itu, adanya game-game online dan konten-konten yang menarik di internet seperti video, lagu, dan lainnya dapat menurunkan minat pemuda untuk bersosialisasi dan melakukan kegiatan dengan pemuda-pemuda lainnya di dunia nyata," ucap Dhany dalam keterangan tertulis yang diterima tim priangantimurnews.

Baca Juga: Lukisan Kaligrafi Hasil Karya Ridwqn Kamil Berhasil Tembus Harga 100 Juta

Dia menyampaikan bahwa jika hal ini tidak diantisipasi maka kemajuan teknologi bisa menjadi ancaman bagi persatuan dan pergerakan pemuda.

"Kita dapat melihat bagaimana media sosial membuka ruang-ruang pertikaian bagi mereka yang berbeda pilihan politik. Pada waktu media sosial belum secara masif diakses seluruh lapisan masyarakat, hal ini tidak terjadi," tutur Dhany.

"Pertengkaran akibat politik umumnya hanya terjadi di kalangan elit, baik di skala nasional maupun di level daerah," lanjutnya.

Melihat hal itu, Dhany merasa khawatir adanya pertengkaran akibat masalah politik yang dapat terjadi mulai dari lapisan paling bawah hingga lapisan atas masyarakat.

Baca Juga: Koodinator Platforma Nyapres 2024 Beberkan Regenerasi Tokoh Muslim Jelang 2024

"Mulai dari remaja, hingga yang telah lanjut usia. Mulai dari Ibu rumah tangga sampai para pemangku kebijakan. Akhir - akhir ini, sudah lumrah rasanya melihat perdebatan virtual antar keluarga, teman, atau bahkan suami istri akibat masalah politik. Jika hal ini dibiarkan, ikatan antar anak bangsa akan rapuh, dan tinggal menunggu waktu hingga bangsa ini benar-benar terpecah," kata Dhany.

Dhany memberikan sebuah antitesis dari permasalahan-permasalahan diatas, bahwa pemuda setidaknya memiliki 3 keunggulan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut:

"Pertama, kaum muda saat ini memiliki tingkat pendidikan yang cenderung lebih tinggi dari kelompok golongan usia lainnya. Dengan tingginya edukasi ini, pemuda dapat lebih mudah mengidentifikasi masalah, kabar bohong (hoax), dan memberikan pencerahan bagi kelompok masyarakat lainnya. Tingginya pendidikan juga membuat pemuda lebih peka jika ada pihak-pihak yang berusaha melakukan provokasi," ucapnya.

Baca Juga: Pelepasan Peserta KKNT IAIC 2021 akan Disebar di 3 Kecamatan di Wilayah Selatan Kabupaten Tasikmalaya

Kedua, lanjut Dhany, pemuda saat ini lebih piawai dalam menghadapi perkembangan teknologi. Setiap ada perangkat dengan spesifikasi yang lebih mutakhir, pasti pemuda yang lebih dahulu berlomba-lomba memilikinya. Setiap ada aplikasi terbaru, pemuda jugalah yang lebih dahulu menggunakannya. Dengan lebih dahulunya pemuda mengadaptasi teknologi-teknologi terbaru, pemuda dapat mengantisipasi lebih dahulu, potensi-potensi konflik apa yang mungkin terjadi dengan munculnya hal-hal tersebut. Jika pemuda lebih peka membaca potensi-potensi ini, pemuda pun dapat memikirkan solusi dari permasalahan tersebut dan melakukan sesuatu sebelum hal tersebut benar-benar terjadi.

"Ketiga, pemuda memiliki kecenderungan untuk lebih open minded atau berpikiran terbuka dari kelompok masyarakat yang berusia lebih lanjut. Pemuda cenderung lebih dapat menerima perbedaan dan ide-ide baru, karena pemuda kebanyakan belum memiliki suatu pandangan yang keras atas hal-hal tertentu. Hal ini jika dioptimalkan akan memudahkan adanya diskusi antar pihak-pihak yang berbeda pandangan, baik karena perbedaan suku, agama, politik, maupun perbedaan lainnya," tutur Dhany.

Baca Juga: Jalan Amblas, Mobil Pick Up Terperosok ke dalam Tanah 3 Meter

Dhany memiliki harapan bahwa para pemuda bisa kembali membangkitkan semangat kepemudaan dengan cara berpartisipasi sesuai bidangnya masing-masing dalam membangun bangsa. Tabuh kembali genderang diskusi-diskusi publik dan kolaborasi antar kelompok-kelompok pemuda.

"Gemakan kembali gerakan-gerakan kreatif dan inovatif yang dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan bangsa bukan terjebak pada isu perpecahan bangsa. Manfaatkan kemajuan teknologi yang ada untuk membuat terobosan-terobosan baru yang mampu mengguncang dunia," katanya.

Terakhir, Dhany dalam keterangan tertulisnya memberikan stimulus kepada para pemuda dengan menuliskan ayat Al-Qur'an.

"Sebagaimana kita meyakini yang tertulis didalam Al - Qur'an Surat Al-Kahfi Ayat 10
إِذْ أَوَى ٱلْفِتْيَةُ إِلَى ٱلْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Yang artinya: (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".

Baca Juga: Membalas Kunjungan Kerja Gubernur Khofifah ke Jawa Barat, Ridwan Kamil Melesat ke Jawa Timur Diminta 2 Hal ini

Akhirnya saya meyakini bahwa pemuda Indonesia masa kini dapat membuat perubahan-perubahan yang luar biasa, dan memberikan sumbangsih nyata untuk kemajuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia... Salam Pemuda!," tuturnya mengakhiri.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler