PRIANGANTIMURNEWS - Nasib malang menimpa Andi Hilmi (14) siswa SMPN 1 Pamarican Kabupaten Ciamis, sesuai latihan Bola Voli di sekolah meninggal dunia.
Insiden yang menimpa korban terjadi pada Rabu 20 Oktober 2021, saat korban mandi dan berenang di air terjun Curug Wadas di wilayah Kecamatan Pamarican Ciamis.
Kronologisnyanya, Rabu pagi 20 Oktober 2021, korban Andi Hilmi, minta izin ke orang tuanya untuk mengikuti latihan ekstrakurikuler bola voli di sekolahnya.
Baca Juga: JADWAL SIM Keliling Bandung Kamis 21 Oktober 2021, Ini Syarat-syaratnya
Setelah selesai melakukan latihan bola voli, korban tidak langsung pulang ke rumah, bersama dengan temen-temanya korban ingin bermain dulu di air terjun Curug Wadas di Pamarican.
Di Curug tersebut, korban bersama dengan temen-temanya mandi dan berenang dengan senangnya.
Saat berenang itu, diduga korban terpeleset dan masuk ke bagian curug yang dalam dan ada pusaran. Sehingga tubuh korban tersedot ke dalam pusaran tersebut.
Karena menurut informasi dari anggota Tagana Kabupaten Ciamis, kondisi di Curug ada bagian yang dalam. Jadi jika dilihat dari permukaan airnya tampak, namun di bawah deras karena ada pusaran.
Dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, anggota Tagana Ciamis, Baehaki Efendi mengatakan, sebelum musibah terjadi Andi Hilmi pamit kepada orangtuanya izin mau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli di sekolahnya.
Usai latihan, korban bersama temannya tidak langsung pulang ke rumah. Mereka menuju Curug Wadas di Dusun Lumbungsari, Desa Pamarican.
Baca Juga: Jadwal Sholat Kuningan Kamis 21 Oktober 2021, serta Doa Sebelum dan Sesudah Makan
“Usai latihan, tidak langsung pulang. Bersama temannya bermain perahu-perahuan. Diduga saat bermain korban terjatuh, tidak bisa menyelamatkan diri, karena tidak bisa berenang,” kata Baehaki.
Mendengar ada orang tenggelam, warga langsung mendatangi lokasi kejadian.
Saat ditemukan tubuh korban sudah mengambang. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke Puskesmas Pamarican untuk dilakuan pemeriksaan.
“Selanjutnya diserahkan kepada keluarga. Setelah beberapa saat dikebumikan di permakaman setempat,” tuturnya.
Baca Juga: West Java Investment Summit 2021 Digelar Besok Kamis, 21 Oktober 2021, Berikut Rangkaian Acaranya
Baehaki menambahkan, pada saat kejadian arus air sungai tidak begitu besar. Hanya saja beberapa bagian pada bagian bawah terdapat aliran air yang memutar. “Ada pusaran air yang cukup kuat,” ungkapnya.
Sementara itu terkait dengan kasus tenggelamnya 11 siswa MTs Harapan Baru, di Leuwi Ili Sungai Cileueur,Jumat, 15 Oktiber 2021, Satreskrim Polres Ciamis masih melakukan penyelidikan.
Petugas sudah minta keterangan beberapa saksi, baik warga sekitar mauun pihak sekolah.
Baca Juga: YUK CEK NAMAMU, Siapa Tahu Nggak Lolos Penerima BLT UMKM BPUM, Klik eform.bri.co.id/bpum
“Kami masih mendalami, masih lidik (penyelidikan) kasus susur sungai. Beberapa saksi baik warga dan pihak sekolah juga sudah diminta keterangannya,” tutur Kasi Humas Polres Ciamis Iptu Magdalena.
Seperti diberitakan sebanyak 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung meninggal akibat tenggelam saat mengikuti kegiatan susur sungai di Sungai Cileueuer.
Selain menyusur sungai, kegiatan yang diikuti sekitar 150 siswa itu, sekaligus mengambil sampah.
Insiden terjadi, ketika mereka perjalanan menempuh rute terakhir menuju Pondok Pesantren Cijantung.
Baca Juga: Dua Pencuri Babak Belur Dihakimi Massa, Kepergok Saat Curi Motor
Saat menyeberang di Leuwi Ili, Sungai Cileueur, diduga terpeleset hingga tenggelam karena tidak bisa berenang. Dalam kejadian tersebut, 11 siswa meninggal, dua orang berhasil diselamatkan.***(Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat)