Warga Aboh Lakukan Aksi Pasang Spanduk di Klinik Mata Puspa Seruni

13 Maret 2022, 19:44 WIB
Warga RW 02 dan RW 01 lakukan aksi pemasangan sepanduk meminta menutup sementara Klinik Mata Puspa Seruni. /PRITIM PRMN/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS- Bentuk kekecewaan warga RW 02 Padamulya dan RW 01 Aboh Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya melakukan aksi pemasangan spanduk di Klinik Mata Puspa Seruni yang berlokasi di RT 02

Tujuan aksi pemasangan sepanduk di Klinik Mata Puspa Seruni sebagai bentuk kepedulian warga terhadap ketentraman lingkungan yang telah di nodai oleh pemilik Klinik Puspa Seruni yang di anggap tidak memiliki etika terhadap lingkungan setempat.

"Mereka dinilai telah mengabaikan kultur lingkungan salah satunya 1 X 24 jam tamu wajib lapor ke pengurus di lingkungan setempat."

Baca Juga: 7 Hal yang Tidak Disukai Bayi Saat dalam Kandungan, Ibu Hamil Harus Tahu!

Adanya reaksi masyarakat di dua lingkungan RW 01 dan RW 02 di buktikan dengan musyawarah yang dilakukan secara bertahap dan juga dengan melakukan aksi pemasangan sepanduk di pagar Klinik Mata Puspa Seruni.

Dalam pantauan priangantimurnews.pikiran-rakyat.com, pemasangan sepanduk yang dilakukan oleh para pengurus dan di saksikan oleh Babinmas bertuliskan:

"Kami selaku warga setempat sangat menjunjung tinggi etika lingkungan.1x24 jam tamu wajib lapor."ujar tulisan di sepanduk.

Baca Juga: Prediksi Skor Arsenal vs Leicester City, Pratinjau, Head to Head, Liga Inggris 2021-22

"Kami atas nama warga RW 02 dan 01 meminta pihak Klinik Mata Puspa Seruni disinyalir tidak beretika untuk menutup praktek sementara sebelum pihak klinik memenuhi hak dan kewajiban terhadap lingkungan."kata tulisan yang tertera di sepanduk.

Hal tersebut di benarkan Ketua RW 01 Asep Rubhen dan RW 02 Jajang Fahmy Nudyn, ya, aksi pemasangan sepanduk ini merupakan tahapan tahapan dari musyawarah.

Setelah kita melakukan tahapan musyawarah melibatkan berbagai elmen warga, pengurus, tokoh, ulama, lembaga, organisasi dan juga masyarakat

"Aksi pemasangan sepanduk sebagai aksi awal sebelum turun ke lokasi. Direncanakan dalam waktu dekat akan turun ke Klinik Mata Puspa Seruni."kata Jajang.

Sejak awal pemasangan sepanduk pun sedikit ada kendala, ada pegawai ASN yang meminta melarang memasang sepanduk melalui telepon celluler seseorang.

Namun demikian warga dan pengurus tidak terhalangi, tetap melakukan aksi pemasangan sepanduk. Bahkan, warga berbalik bertanya ada apa dengan orang tersebut sehingga melarang hak warga menyampaikan aspirasinya?

Baca Juga: Masih Lakukan Pemeriksaan Saksi, Polisi Belum Tetapkan Penabrak Bocah Kembar di Pangandaran jadi Tersangka

Bahkan ada yang tidak menyangka di dalam perbincangan hangat disaat pemasangan sepanduk yang di saksikan Babinmas, Ketua RW 01 dan RW 02 juga sebagian warga, katanya orang kepercayaan Klinik dinilai arogan.

Menurut AS dia datang ke Instansi kelurahan dengan memakai seragam baju putih celana hitam di baju melekat Logo Korpri dan nama nya tertera menyebut:

"Apa urusannya Klinik Mata Puspa Seruni dengan kelurahan. Ini bangunan kelurahan juga tidak ada IMB nya. Saya orang sini meski saya asal dari Bandung tapi saya disinih lama, punya tempat tanah disini, punya rumah disini dan saya di sini dihargai oleh tokoh masyarakat."kata, AS.

"Kalau sya melihat dari sisi sosial umumnya dari dua lingkungan RW 01 dan RW 02 bahkan untuk semua lingkungan tentunya etika harus di utamakan termasuk kontribusinya untuk lingkungan harus ada."kata Kasi Trantib Kelurahan Sukamulya, Asep AW.

Baca Juga: Dua Bocah Kembar di Pangandaran Tewas Ditabrak, Susi Pudjiastuti Minta Pengendara Moge Tertib Lalu Lintas

"Jujur saya sendiri dari kelurahan tidak mendapat laporan atau pemberi tahuan baik secara lisan atau tertulis dari pihak Kelinik Mata Puspa Seruni. Tapi kalau dari prijinan Pemkot ada tembusan, sempat saya bingung ko bisa ya?."kata Asep.

Adanya perkataan disela perbincangan hangat antar pengurus yang menceritakan seorang ASN yang katanya paling di percaya oleh Klinik Mata Puspa Seruni yang dinilai sikapnya arogansi itu menjadi sorotan warga.

Dengan adanya sikap arogansi, warga sepakat tidak mau berhadapan dengan orang yang di percaya oleh pihak klinik. Warga dan pengurus ingin bertemu langsung dengan pemilik perusahaan Klinik Mata Puspa Seruni.

Baca Juga: Lirik Lagu Terbaru Tri Suaka' Balasan Mengapa Harus Berpisah' : Maafkan ku Harus Pergi

Jika pemilik klinik tidak bersedia bertemu langsung dengan pengurus dan warga maka warga tetap meminta untuk menutup klinik dan di nilai pemilik klinik sudah menodai kenyamanan, ketertiban dan keharmonisan lingkungan setempat.

"Kita sebagai pengurus dan warga tetap mau bertemu langsung dengan pemilik Klinik Mata Puspa Seruni, tidak mau berhadapan dengan orang kepercayaannya." ujar, Jajang.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler