Network
PRIANGANTIMURNEWS - Plt. Wali Kota Tasikmalaya pada Jumat 26 Februari 2021 lalu mengukuhkan 40 pejabat esselon II dan III secara tertutup di Aula Lantai 2 Bale Kota Tasikmalaya.
Dalam pengukuhan itu bukan hanya tertutup untuk umum, tetapi juga tertutup untuk awak media yang biasa liputan di Bale Kota Tasikmalaya.
Anehnya meski dinyatakan tertutup untuk para jurnalis, ternyata ada beberapa wartawan yang bisa masuk ke lantai 2 dan melakukan peliputan. Kondisi itu tentu membuat kecemburuan wartawan yang lain.
Salah seorang pegawai Nova dan Security membenarkan jika semua media dilarang masuk.
"Ya pak semua media di larang masuk. Tapi nanti kita tunggu informasinya dari dalam. Bisa masuk apa tidaknya, tetapi semua disterilkan gak ada media di dalam," kata Nova dan Security lainnya kepada beberapa media yang ingin meliput prosesi pelantikan.
Ada pun beberapa wartawan yang bisa masuk melalui jalan khusus atas rekomendasi pejabat yang belum diketahui namanya.
Menanggapi adanya perlakukan tidak adil sebagian wartawan yang tidak boleh meliput prosesi pengukuhan pejabat esselon II dan III sangat disayangkan oleh Plt Wali Kota Muhammad Yusuf.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Berkolaborasi dengan Pemprov Bali untuk Kebanggkitan Pariwisata
"Pantesan ketika saya tanya saat wawancara, kok hanya ada beberapa media nasional dan lokal. Saya sempat menanyakan, kemana media yang lain, cuma segini," kata Yusuf heran.
Yusuf menyampaikan, pengukuhan dan pelantikan 40 pejabat termasuk eselon II dan eselon III ini hasil koordinasi dan keputusan yang dikeluarkan oleh Mendagri.
Tujuan dikukuhkan para pejabat eselon II dan eselon III sebagai pengguna anggaran, APBD tidak akan bisa berjalan.
Baca Juga: Tips Hemat Air di Masa Pandemi COVID-19
"Makanya kita kukuhkan dulu biar semua program bisa berjalan. Untuk eselon lV pengukuhannya akan dilaksanakan pada hari Selasa," ujarnya.
Diketahui bahwa pengukuhan dan pelantikan baru pertama kalinya dilakukan oleh Plt Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf pasca mendapat SK dari Kementerian Dalam Negri (Mendagri) per 1 Januari 2021.(Edi Mulyana)***
