“Yang rindu Gudeg Jogja, Bandeng Semarang, Siomay Bandung, Empek-empek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya, tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah,” lanjut Jokowi dalam video tersebut.
Video tersebut mendapat banyak kritikan juga dari netizen. Sebab, menurut mereka penyebutan Bipang Ambawang dari Kalimantan tidaklah tepat disampaikan dalam konteks libur lebaran atau Idul Fitri.
“Temanya kan lebaran… kenapa ada Bipang Ambawang, pak?” tulis Raja Purwa melalui akun @BossTemlen.
“Eeeh Bipang?? Babi Panggang gitu?? Ga salah nih mudik lebaran suruh bawa oleh-oleh Bipang Ambawang??” cuit @Stevaniehuangg.
“Assalamu’alaikum pak Jokowi, mohon diklarifikasi ttg oleh2 lebaran Bipang Ambawang karena itu adalah babi panggang yang jelas haram bagi muslim, apa lagi ini Idul Fitri hari raya ummat Islam, tidak elok rasanya,” tulis ustadz Hilmi Firdausi melalui akun Twitter miliknya @Hilmi28.
Video jokowi tersebut juga pada akhirnya ikut disebar oleh produsen makanan khas tersebut melalui akun Instagram resminya @bipangambawang. Akun tersebut juga mengungkapkan kebanggaannya karena produknya telah disebut oleh Presiden.
“Sebuah kebanggaan kami dapat disebut oleh bapak Presiden @jokowi dalam pidato tadi malam di Kompas TV,” tulis Instagram Bipang Ambawang @bipangambawang.***