Network
PRIANGANTIMURNEWS- Pondok Pesantren An-nur Mageung bekerjasama dengan PAC IPNU IPPNU Kec. Sariwangi menggelar acara Ngobrol Bareng Lanjut Diskusi dengan tema Islam dan Kabudayaan.
Acara tersebut dilakukan di Ruang Kelas SMP Ma'arif NU Sariwangi. Acara yang dipandu oleh Adrian Fauzi Rahman, menghadirkan narasumber Farihin, S.Hum Pustakawan Keraton Kanoman Cirebon.
Kang Farihin sapaan akrabnya menjelaskan Islam dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Islam sebagai ruhnya dan budaya sebagai ekpresinya.
Baca Juga: Setelah Absen Karena Cedera, Dani Carvajal Siap untuk Mengambil Tanggung Jawab Lebih di Real Madrid
"Islam sebagai ruh bisa masuk ke dalam budaya apa saja. Islam bisa masuk pada budaya Sunda, Cirebon, Jawa, Bali, Maluku, dan apa saja jenis suku dan bangsanya," tutur Farihin.
Ia menambahkan, kebudayaan merupakan rumah besar dan Sunda, Jawa, Bali dan lainnya adalah produk dari kebudayaan yang mempunyai sistem kebaikan untuk mengharmoniskan satu sama lain.
"Jika ada perbuatan negatif lalu dikatakan sebagai budaya, sebenarnya itu salah besar. Karena kebudayaan tidak seperti itu. Suatu kebiasaan yang dilakukan oleh manusia dikatakan budaya jika mengandung nilai kebaikan," ucapnya.
Diakhir pembahasan, ia juga menekankan agar kita sebagai santri dan pelajar menjaga dan merawat Islam dan kebudayaan.
Baca Juga: Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono Mahir Menabuh Drum
"Islam dan kebudayaan harus dijaga agar tetap harmonis karena mengandung nilai Hablum Minallah, Hablum Minannas, dan Hablum Minal 'Alam. Islam dan kebudayaan juga mengajarkan kita untuk mencintai tanah kelahiran dan mengenal identitas diri," kata Farihin.
