Sikapi Hasil Produksi Pertanian, KTNA Dialog dengan Petani dan DPRD, Munir: Petani Harus Inovatif

- 30 Desember 2021, 04:54 WIB
Pengurus KTNA Kota Tasikmalaya melakukan dialog soal pertanian dengan anggota DPRD
Pengurus KTNA Kota Tasikmalaya melakukan dialog soal pertanian dengan anggota DPRD /Edi Mulyana/Priangantimur News

"Jadi di Jawa Tengah gabah di olah minimal 500 ribu, soalnya sekitar 300 sekian sampai 400 sekian, tetapi jika di beli oleh KTNA di belinya 500 ribu per kwintal." ujarnya.

Baca Juga: KABAR TERBARU, Sketsa Wajah Pembunuhan Subang Diduga Saksi yang Sudah Sering Diperiksa Penyidik Polda Jabar


Lanjutnya, gabah diolah jadi beras, minimal jadi 60 kg per kwintal gabah. Kalau dijual ke pemerintah 10 ribu per kilogram jadi Rp600 ribu per kuintal. Ada keuntungan 100 ribu buat KTNA.

"Kalau kita jual ke pemerintah 10 ribu per kg, jadi 600 ribu rupiah. Ada keuntungan 100 ribu rupiah buat kelompok tani atau KTNA," katanya.


Uang 100 ribu ini tidak hanya milik KTNA tetapi bisa dipotong biaya produksi, biaya packing, upah kerja, jadi KTNA tanpa di beri anggaran dari pemerintah pun insyaallah berjalan.

Baca Juga: Cara Download YouTube MP3, Ubah Cepat Menjadi Lagu Kualitas 128kbps Terbaik dengan Savefrom


Kalau PNS di Kota Tasikmalaya ada sekitar 7000 PNS di kali 10rb, sudah berapa ton per bulan bisa menyerap hasil produksi para petani lokal.


Kita akui kalau perhatian dari pemerintah alhamdulillah sudah bagus karena percepatan panen dari mulai pupuk, teknologi, ini sudah maksimal. 


Cuman follow up ke sananya, tidak ada lanjutan. Ini bagian dari dinas pertanian, atau dari Indag ataupun dari dinas yang bisa memfasilitasi hasil produksi pertanian ini.


Tinggal bagaimana follow up nya pemerintah mungkin dengan KTNA, KTNA nanti sosialisasi dengan kelompok tani, karena terus terang, saya punya visi.

Halaman:

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah