Perintah Kadisdik Tak Digubris, SMKN 1 Tasikmalaya Akan Tetap ke Yogyakarta

- 4 Juni 2022, 07:50 WIB
Potret SMKN 1 Tasikmalaya
Potret SMKN 1 Tasikmalaya /PRMN/PRITIMNEWS/NANANG YUDI/

PRIANGANTIMURNEWS- Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, khususnya Dinas Pendidikan Jabar atau Kadisdik terkait study tour atau sejenisnya untuk dilakukan di wilayah Jabar ternyata masih ada saja sekolah yang tidak mematuhi hal tersebut.

Diantaranya SMKN 1 Tasikmalaya, yang rencananya akan melaksanakan kunjungan industri (Kunjin) ke Yogyakarta pada tanggal 7 sampai dengan 9 Juni 2022.

"Semestinya KCD sebagai kepanjangan tangan Dinas Pendidikan Jabar mengamankan kebijakan Kadisdik, ini diduga ada izin pemberangkatan dari KCD," ungkap Aktivis Eksponen 96, Dadi Abidarda, Sabtu 4 Juni 2022.

Baca Juga: Kepribadian Sutan Sjahrir Telah Berkembang Dalam Iklim Barat

Kalau tidak ada izin dari KCD, lanjut Dadi, tentunya tidak akan ada pemberangkatan studi tour, kunjungan industri atau sejenisnya. Padahal sudah jelas kebijakan Kadisdik Jabar untuk tidak keluar Jabar.

"Pastinya ada penjamin, makanya akan berangkat itu, tentu pihak sekolah minta Izin dulu ke KCD, SMKN 1 Tasikmalaya kan tanggal 7 berangkat ke Yogyakarta, gak mungkin tanpa mengantongi izin," tuturnya.

Dengan adanya sekolah yang akan berangkat keluar Jabar, berarti terkait himbauan, intruksi atau perintah dari unsur Pimpinan di Jabar sudah tidak dipatuhi oleh pihak SMA maupun SMK.

"Intruksi atau himbauan atau perintah dari Wagub juga Kadisdik Jabar saja sudah tidak dipatuhi, terkait adanya izin study tour tetapi syaratnya tidak boleh keluar Jabar, tapi kok pada mau berangkat ke luar Jabar," tegasnya.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI: Ini Alasan Sidik Jari Yoris Tidak Ada Di TKP

Untuk itu, Dadi berharap, Gubernur, Wagub juga Kadisdik untuk bersikap tegas terhadap sekolah yang dengan sengaja tidak mematuhi apa yang diperintahkan oleh atasannya.

"Itu harus dievaluasi, alasan Pemprov Jabar untuk tidak keluar Jabar dikarenakan untuk mendukung pemulihan perekonomian lokal di Jabar, tapi itu ternyata tidak diindahkan," tuturnya.

Menurutnya, sangat ironis, kontrolnya ada di KCD, tapi mengizinkan untuk berangkat ke luar Jabar, semestinya kepanjangan Disdik Jabar untuk bisa mematuhi dan mengamankan segala bentuk perintah lisan maupun tertulis.

Dadi melanjutkan bahwa dirinya juga sudah mengantongi sekolah mana saja di Tasikmalaya yang berangkat study tour atau sejenisnya yang keluar Jabar.

Baca Juga: Hasil Akhir Prancis vs Denmark Skor 1-2, Tuan Rumah Rela Telan Kekalahan Pahit Atas Tim Tamu

"Nama-nama sekolahnya sudah ada daftarnya di saya yang akan berangkat ke luar Jabar, bisa jatuh wibawa kepala daerah juga wakil kepala daerah, juga Kadisdik bila bawahannya sudah tidak mematuhi perintah atasannya," tegasnya.

Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Masyarakat SMKN 1 Tasikmalaya, Dede saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, dirinya membenarkan bahwa pihak sekolah akan berangkat ke Yogyakarta.

"Iya betul, tanggal 7 sampai 9, ke perusahaan-perusahaan di Yogyakarta," ungkapnya.

Sementara, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar memperbolehkan Sekolah tingkat SMA,SMK dan SLB untuk melakukan kegiatan perpisahan maupun study tour.

Baca Juga: Bikin Merinding, Kata-kata Ridwan Kamil untuk Sang Anak Emmeril Kahn Mumtadz

Namun, kegiatan luar sekolah tersebut supaya dilakukan di dalam wilayah Jawa Barat saja, dan tidak disarankan dilaksanakan di luar Jabar karena dasarnya adalah untuk peningkatan pemulihan perekonomian lokal di Jabar pasca pandemi Covid 19.

"Jadi pemerintah sekarang memberikan keleluasaan kembali kepada insan pendidikan untuk melaksanakan kegiatan seperti biasa sebelum pandemi. Ini anugerah dan berita gembira bagi masyarakat Jabar," kata Wagub, di Kantor Dinas Pendidikan Jabar, di Kota Bandung.  Dikutip priangantimurnews.com dari jabarprov.go.id.

Kurang lebih dua tahun selama pandemi, pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh secara daring. Meski kemudian bisa dilakukan offline atau tatap muka, biasanya hanya dengan kapasitas 50 persen siswa, kini kegiatan belajar mengajar berangsur normal. 

Baca Juga: Simak Ramalan zodiak Cancer di bulan Juni 2022: Bulan Baik untuk Tingkatkan Emosional!

"Ini agar semangat kembali belajar mencari ilmu. Guru dapat memberikan pendidikan terbaik kepada anak bangsa agar tunas bangsa menjadi baik masa yang akan datang," ujar Wagub. 

Dia melanjutkan, bahwa momentum Hardiknas supaya lebih baik lagi dalam belajar, karena ilmu merupakan salah satu alat untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dan, terkait kontrol kegiatan perpisahan, maupun studi tour. Lanjutnya, ada pihak-pihak di berbagai tingkatan yang dapat melakukan pengawasan terhadap berbagai aktivitas pendidikan.

Baca Juga: Simak Ramalan zodiak Cancer di bulan Juni 2022: Bulan Baik untuk Tingkatkan Emosional!

"Kalau masalah kontrol sudah ada pihak- pihak seperti KCD (Kantor Cabang Dinas), MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), pengawas dan lainnya. Insan pendidikan network-nya luar biasa. Salah satu jaringan yang kuat ada di sektor pendidikan," katanya. 

Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi meminta kerja sama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan pihak terkait kepariwisataan lainnya agar memberikan treatment khusus bagi kegiatan studi tour atau perpisahan sekolah. 

"Kita perlu mengimbau bagi teman-teman PHRI, dan Dinas Perhubungan agar pada saat ada study tour anak sekolah mohon harga berbeda, apabila ada jalur lalu lintas yang dilalui, rombongan study tour bisa dikawal," ucapnya.***

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah