Network
Berawal dari rumah pribadi Ustadzah Pipih dan suami mulai merintis dengan mengajak teman-teman anak mereka untuk belajar Al Qur'an.
Baca Juga: Sifat dan Ciri-ciri Orang-orang Sholeh Sholeha, Simak Penjelasannya
" Kami memulai dengan niatan hijrah untuk merubah kehidupan yang lebih baik, awalnya mengajak teman-teman anak kami untuk mengaji di rumah dengan metode one day one ayat. Awalnya dari 8 anak sampai terus bertambah." ujar Ibu ramah yang akrab dipanggil Teh Pipih ini.
RTQ Saung Thoriqul Jannah yang beralamat di Kampung Sirnagalih Gang H. Ruhiat RT. 03 RW. 04 Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya ini, menurut Teh Pipih sekarang sudah lebih dari 150 santri yang mengikuti program mempelajari serta menghafal Al Qur'an.
Santri dan santriyah di RTQ Saung Thoriqul Qur'an ini dari anak-anak usia TK, SD, SMP dan SMA. mereka kebanyak berasal dari lingkungan sekitar RTQ tapi ada juga yang berasal dari luar kecamatan Indihiang.
Sementara pengajar di RTQ Saung Thoriqul Qur'an masih menurut Teh Pipih saat ini ada 11 pengajar.
Baca Juga: Seekor Musang Liar Hidup di Rumah Lama Baim Wong, Bahkan Ada Ular Juga
" Saat ini pengajar di RTQ Saung Thoriqul Qur'an ada 11 orang. Ada dari Cibeureum bahkan dari Madura. Ada juga anak-anak asuh kami yang dulu dimasukkan ke pesantren, setelah lulus mereka mengabdi di sini. " lanjut Teh Pipih.
Kegiatan rutin yang selama ini dilaksanakan di RTQ Saung Thoriqul Qur'an adalah Program sore mengaji dan Maghrib mengaji, Program buka bersama shaum Senin Kamis, dan santunan untuk anak yatim piatu dan jamaah jompo pada Jum'at ketiga setiap bulannya.
" Untuk program sore mengaji kami khusususkan untuk anak usia TK dan SD dan Magrib mengaji untuk SMP dan SMU." ujar Teh Pipih yang telah dikaruniai dua putra Muhammad Ihsan Fadilah Muttaqin (18) dan Hilyah Hisani (8) dari pernikahannya dengan Jajang Mujaeni Ramli. Suami dari Teh Pipih sendiri adalah juru parkir di Toserba tempat Teh Pipih bekerja dulu.
