Demo tersebut pun disertai dengan aksi bakar ban yang menyebabkan laju jalur satu Jalan HZ Mustofa, macet dan ditutup sementara.
Orator menyampaikan dalam narasinya, bahwa banyak program pembangunan yang direncanakan oleh PJ Wali Kota Tasikmalaya hanya buang-buang anggaran.
Baca Juga: Debt Collector Kembali Bikin Ulah, Jurnalis Jadi Sasaran Akan Melapor
"Pemerintah mengklaim fokus menggarap masalah sampah, tapi tak ada hasilnya. Katanya fokus membereskan stunting, tapi tak ada hasilnya," ujar narasi orator.
Sementara menurut salah satu Mahasiswa bernama Syamil Fadillah, beberapa masalah lain yang sering disuarakan adalah sampah Kota Tasikmalaya.
"Kami dari PMII lakukan aksi ini karena banyak masalah di Kota Tasikmalaya yang tak kunjung selesai, dari kemiskinan, stunting, hingga sampah," ungkapnya.
Aksi demonstrasi tersebut juga digelar sebagai kritik pedas 100 hari masa kerja PJ Walikota Tasikmalaya, meminta Kemendagri melakukan evaluasi.
Baca Juga: Keren! Siswa-siswi SMPN 3 Kota Tasikmalaya Diundang Ridwan Kamil ke Gedung Sate
"Kami minta Pj Wali Kota kembali ke Kemendagri, karena telah gagal memimpin Tasikmalaya," lanjut seru orator.
Menanggapi kondisi yang semakin ricuh, pada pukul 13:00 WIB. Ivan Dicksan, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya turun menemui massa demonstran.