PRIANGANTIMURNEWS - Peringatan Hari Buku Nasional pertama kali dirayakan pada tahun 2002 bertepatan dengan perayaan 22 tahun berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Peringatan tahunan ini diharapkan bisa melestarikan minat membaca masyarakat Indonesia layaknya para pendiri Republik Indonesia.
Mengapa dirayakan tanggal 17 Mei? karena, didasarkan pada tanggal berdirinya Perpustakaan Nasional, yakni tanggal 17 Mel 1980.
Baca Juga: Kata-kata bijak Hari Buku Nasional untuk dipasang di Media Sosial
Hari Buku Nasional dirayakan setiap tanggal 17 Mei berawal dari Ide Abdul Malik Fadjar yang merupakan Menteri Pendidikan Nasional dalam Kabinet Gotong Royong pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri.
Awal mula diadakan Hari Buku Nasional karena kurangnya minat baca di kalangan masyarakat. Dengan ini diharapkan tingkat minat baca di Indonesia akan lebih tinggi lagi.
Dengan mengetahui sejarah Hari Buku Nasional, kita dapat mengkampanyekan eksistensi dan pentingnya buku dalam memperoleh ilmu.
Baca Juga: Hari Buku Sedunia Diperingati pada 23 April, Berikut Sejarah nya!
Indonesia sebenarnya tidak terlalu buruk dalam hal literasi, tercatat oleh UN, Indonesia sudah mencapai angka 93% literasi untuk masyarakat usia 15-24 tahun (2016), dan minat baca masyarakat tidak seburuk yang kita kira namun tidak terlalu tinggi juga.
Rata-rata durasi membaca di Indonesia yaitu 6 jam per minggu, yang lebih tinggi dibandingkan beberapa negara di barat.
Namun masih kalah jauh dengan yang tertinggi yaitu India yang rata-rata menghabiskan waktu 10 jam per minggu untuk membaca.
Baca Juga: Peringati Hari Buku Anak Sedunia, Ahmad Wahyu: Minat Baca Generasi Muda Harus Ditingkatkan
Hasil survey dan riset bisa jadi menemukan bahwa Indonesia memiliki minat baca rendah namun belum tentu dapat mewakili minat dan antusias masyarakat Indonesia dalam membaca dan mengejar ilmu.***