Mahasiswa IPB dan Brawijaya Memenangi Kompetisi Tanoto Student Research Award

- 25 Februari 2021, 08:17 WIB
Tim mahasiswa dari IPB University menjelaskan alat pendeteksi kualitas minyak goreng portabel dalam acara Virtual Media Briefing Tanoto Student Research Award National Competition di Jakarta, Rabu 24 Februari 2021.
Tim mahasiswa dari IPB University menjelaskan alat pendeteksi kualitas minyak goreng portabel dalam acara Virtual Media Briefing Tanoto Student Research Award National Competition di Jakarta, Rabu 24 Februari 2021. / Muhammad Ashari/Pikiran Rakyat/

Menurutnya, Spoils memiliki durasi pengukuran selama 25 detik. Bila digunakan secara penuh bisa bertahan hingga 4,65 jam. Adapun bila berada dalam posisi standby akan bertahan selama 19,23 jam.

Baca Juga: 'Ddu-du Ddu-du' BLACKPINK Melampaui 1,5 Miliar Penayangan YouTube, Rekor Baru untuk Grup K-pop

Sementara untuk tim Universitas Brawijaya, mereka mengembangkan Kemampuan Multifungsi Konsorsium Bakteri Kitinolitik dalam Budidaya Tanaman Kedelai.

Perwakilan tim, Achmad Roekhan mengatakan, dengan Bakteri Kitinolitik diharapkan dapat memacu pertumbuhan pada tanaman kedelai dan menjaga kelestarian lingkungan.

Menurutnya, selama ini konsumsi kedelai tinggi di Indonesia. Namun sebagian besar pasokannya berasal dari impor. Salah satu penyebab budidaya kedelai kurang berkembang di Indonesia adalah karena kedelai rentan terkena serangan penyakit damping off atau dikenal juga dengan penyakit rebah semai.

Baca Juga: KPK Mengevaluasi Capaian MCP Tahun 2020, Provinsi Papua Barat Masih Terbilang Rendah

Penyakit ini telah menyebabkan kehilangan hasil sampai seratus persen dengan kerugian mencapai 85 persen. “Petani kerap mengendalikannya dengan pestisida. Tetapi penggunaan pestisida secara terus menerus dan berlebihan dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia,” katanya.

Pestisida dinilainya lebih banyak menimbulkan kerugian. Oleh sebab itu, pihaknya meneliti dan mengembangkan penggunaan bakteri kitinolitik.

Bakteri itu dianggapnya mampu mengendalikan penyakit penting tanaman kedelai. Kemudian efektivitas penghambatannya empat kali lebih efektif daripada fungisida.

Baca Juga: Video Seorang Pria Diteriaki Begal Viral di Sumedang Hanya Kesalahfahaman

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x