Dengan adanya sekolah yang telah berangkat keluar Jabar, berarti terkait himbauan, intruksi atau perintah dari unsur Pimpinan di Jabar sudah tidak dipatuhi oleh pihak SMA maupun SMK.
"Intruksi atau himbauan atau perintah dari Wagub juga Kadisdik Jabar saja sudah tidak dipatuhi, terkait adanya izin study tour tetapi syaratnya tidak boleh keluar Jabar, tapi kok pada mau berangkat ke luar Jabar," tegasnya.
Untuk itu, Dadi berharap, Gubernur, Wagub juga Kadisdik untuk bersikap tegas terhadap sekolah yang dengan sengaja tidak mematuhi apa yang diperintahkan oleh atasannya.
"Itu harus dievaluasi, alasan Pemprov Jabar untuk tidak keluar Jabar dikarenakan untuk mendukung pemulihan perekonomian lokal di Jabar, tapi itu ternyata tidak diindahkan," tuturnya.
Menurutnya, sangat ironis, kontrolnya ada di KCD, tapi mengizinkan untuk berangkat ke luar Jabar, semestinya kepanjangan Disdik Jabar untuk bisa mematuhi dan mengamankan segala bentuk perintah lisan maupun tertulis.
Sebelumnya, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Yod Mintaraga mengatakan Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dedi Supandi, harus menegur dan menjadikan catatan terkait Sekolah yang mengabaikan instruksi Kadisdik terkait studi tour atau sejenisnya yang semestinya dilaksanakan di wilayah Jabar pada kenyataannya malah keluar.
"Apapun namanya instruksi atau himbauan ya harus dilaksanakan, dan yang lebih penting lagi harus merasa memiliki Jawa barat, jadi kalau ada yang nyeleneh (Sekolah), ya (Kadisdik) kasih teguran dan jadi catatan," ungkap Yod Mintaraga, Selasa 7 Juni 2022.
Baca Juga: Yuk Intip Isi Skripsi Pemain Sepak Bola Dunia: Bahasanya Kayak Gimana, Sih?