Yogyakarta Butuh Guru Pendamping Khusus untuk SMP, Simak Syarat dan Pendaftarannya

- 16 November 2022, 16:40 WIB
Ilustrasi penyandang disabilitas.
Ilustrasi penyandang disabilitas. /Pixabay/geralt/


PRIANGANTIMURNEWS - Kesempatan emas bagi sarjana pendidikan yang baru lulus.

Kepala UPT Layanan Disabilitas Bidang Pendidikan dan Resource Center Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Aris Widodo, saat ini sedang membuka rekrutmen belasan tenaga guru pendamping khusus untuk anak berkebutuhan khusus guna memenuhi kebutuhan SMP.

“Rekrutmen ini bersifat terbuka dengan kebutuhan 14 tenaga guru pendamping khusus (GPK) yang akan ditempatkan di 14 SMP negeri di Kota Yogyakarta,” kata Aris Widodo Rabu 16 November 2022.

Baca Juga: Kapal Kayu Terbalik di Perairan Kabil Batam, Satu Meninggal Enam Orang Dalam Pencarian

Rekrutmen tenaga GPK kata Aris tersebut mendesak untuk dilakukan guna memenuhi kebutuhan sekolah meskipun saat ini berlaku moratorium dari Kementerian PANRB untuk terkait rekrutmen tenaga teknis baru.

“Tetapi, kami sudah berkonsultasi hingga ke DPR dan dimungkinkan untuk merekrut tenaga teknis baru yang dibiayai APBD karena memang kondisinya mendesak,” katanya.

Kebutuhan GPK di SMP negeri disebabkan banyaknya siswa berkebutuhan khusus dari SD yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP melalui penerimaan peserta didik baru tahun ini.

Baca Juga: Kapal Kayu Terbalik di Perairan Kabil Batam, Satu Meninggal Enam Orang Dalam Pencarian

“Terdapat sekitar 126 siswa berkebutuhan khusus yang pada tahun ini melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Makanya butuh GPK agar proses belajar mengajar berjalan optimal,” katanya.

Dikatakan Aris sebanrnya ada 106 tenaga GPK di Kota Yogyakarta, namun 19 di antaranya akan mengundurkan diri karena diterima sebagai tenaga guru melalui PPPK.

Kemudian 8 GPK yang mengundurkan diri dengan alasan menikah, mengikuti tugas suami, hingga sudah diterima sebagai dosen di perguruan tinggi swasta.

“Dengan rekrutmen ini, maka kebutuhan minimal GPK setidaknya bisa terpenuhi. Tetapi idealnya di setiap sekolah terdapat setidaknya satu GPK,” katanya.

Bila tidak ada GPK di sekolah, kata Aris, terkadang menjadi alasan sekolah tidak bisa menerima anak berkebutuhan khusus sehingga anak tersebut harus dicarikan sekolah lain yang jaraknya lebih jauh.

Baca Juga: Mengenal Udjo Ngalagena, Sang Pecinta Angklung, Berikut Profilnya

“Tentunya, kondisi ini tidak sesuai dengan harapan agar anak bersekolah di sekolah dengan jarak terdekat dari rumah,” katanya.

Pendaftaran GPK untuk SMP negeri di Kota Yogyakarta dilakukan hingga 30 November dengan sejumlah persyaratan di antaranya lulusan S1 untuk program studi pendidikan luar biasa, bimbingan konseling, atau psikologi.

“Kami akan lakukan seleksi administrasi, wawancara hingga psikologi. Nantinya, mereka akan berstatus sebagai tenaga teknis yang dibiayai APBD Kota Yogyakarta dengan upah yang diterima sesuai upah minimum,” katanya.

Selama tiga tahun terakhir, Aris mengatakan, rutin melakukan rekrutmen GPK untuk menambah jumlah GPK guna menyesuaikan kebutuhan sekolah.

“Terkadang harus tambal sulam karena jumlah GPK belum ideal,” katanya.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah