Network
PRIANGANTIMURNEWS - Jelang Pemilu 2024 dinamika politik terus terjadi.
Seperti diketahui bahwa saat ini sudah ada tiga bakal calon presiden, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Namun dari ketiga Bakal Capres itu masing-masing belum memiliki pasangan bakal calon wakil presiden.
Baca Juga: Usai Resmikan Tol Cisumdawu, Presiden Jokowi akan tinjau fasilitas stadion Si Jalak Harupat
Hal ini tentu membuat masyarakat termasuk elit politik penasaran. Hal itu termasuk dirasaka oleh Joko Widodo atau Jokowi.
Saat Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, sempat menanyakan siapa bakal calon wakil presiden Anies.
Namun dijawab oleh Surya paloh belum memikirkan itu. Karena itu urusan Anies.
"Saya bilang saya belum mikirin itu, yang saya tahu (urusan) Pak Anies," ungkapnya.
Baca Juga: Surya Paloh Dukung dan Tantang Kejagung untuk Periksa Partai NasDem Demi Penegakan Hukum
Melihat sikap Jokowi itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan kemungkinan adanya pertemuan Presiden Jokowi dengan bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
"Peluang itu bisa saja dan itu bagus," katanya di Tower NasDem, Jakarta, Selasa 18 Juli 2023.
Hal itu disampaikan Surya Paloh ketika ditanyakan apakah dia menawarkan adanya pertemuan Anies dan Jokowi saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 17 Juli 2023.
Paloh menegaskan dalam pertemuannya bersama Jokowi, dia tidak menawarkan upaya pertemuan tersebut. Tetapi, Jokowi sempat menanyakan, siapa calon wakil presiden Anies Baswedan.
Baca Juga: Ada Tiga Kriteria Wajib Dimiliki Capres Menurut Surya Paloh
"Saya bilang saya belum mikirin itu, yang saya tahu (urusan) Pak Anies," ungkapnya.
Paloh menjelaskan menjelaskan menghadapi Pemilu 2024 dibutuhkan suasana yang tenang tanpa ketegangan oleh para elite politik bangsa.
"Menyambut pemilu itu tidak dengan ketegangan, kekakuan, apalagi dalam suasana gundah gulana," katanya menegaskan.
Menurut dia, para elite politik seharusnya bersikap lebih santai karena persoalan pilihan itu kembali ke diri masing-masing sebagai esensi demokrasi dalam berbangsa dan bernegara.
"Kalau suasana itu dibawa dengan tidak tegang, tidak memosisikan ini lawan, ini kawan dan siapa yang mendapatkan manfaat," katanya menegaskan.
Mengenai kriteria bakal cawapres Anies Baswedan, dia menegaskan bahwa sosok tersebut harus bisa berperan seoptimal mungkin untuk membantu presiden.***
