Baca Juga: Mahfud MD Ditunjuk Jadi Cawapres Dampingi Ganjar, Ini Tanggapan Pengamatan Soal Mesin Politik PDIP
Herry menuturkan masa kampanye ini akan menjadi peneguhan identitas politik dari setiap paslon yang selama ini masih belum terbaca oleh publik.
"Selama ini kita mungkin bisa lihat belum tampak capres atau cawapres arahnya ke mana, konsen ke mana, spesialisasi di mana," ujarnya.
Sementara itu, Pakar Otonomi Daerah Prof. Dr. Djohermansyah Djohan mengatakan, butuh komitmen besar untuk membangun Indonesia dari Desa. Lebih dari sekedar jargon-jargon politik.
Baca Juga: Parah! Deklarasi Relawan Ganjar libatkan Siswa SD, Bawaslu: Susah Dikaitkan ke Capres
“Jadi itu kalau kita lihat empirik, praktek yang terjadi di masa pemerintah Presiden Jokowi, dua periode, ternyata hasilnya itu jauh panggang dari api,” kata Prof Djo.
Dalam catatannya, Program Dana Desa senilai 1 Milyar per desa oleh Presiden Jokowi, sejak 2015 sampai dengan Maret 2021 maret 2021 hanya bisa menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 1,11 persen.
“Kita memberi bantuan dana saja tidak cukup dalam pembangunan, tidak. Harus diberi kapasitas penguatan tata kelola pemerintah dan pembangunan desa,“ ujarnya.
Baca Juga: Mengejutkan! Ganjar Pranowo Dijadikan Anak Angkat Mantan Gubernur Jabar Solihin GP
Seberapapun banyaknya Dana Desa, jika tidak dikelola dengan baik, pasti akan menguap, dan tidak memberi manfaat bagi warga desa itu sendiri.