Ribuan Pekerja Protes, Pembuat Game Activision Blizzard Menghadapi Perhitungan Me Too

- 31 Juli 2021, 13:32 WIB
CEO Activision Bobby Kotick meminta maaf kepada karyawan, mengatakan bahwa tanggapan terhadap gugatan itu "tuli nada".
CEO Activision Bobby Kotick meminta maaf kepada karyawan, mengatakan bahwa tanggapan terhadap gugatan itu "tuli nada". /BRIAN LOSNESS/REUTERS

Departemen Ketenagakerjaan dan Perumahan yang Adil California, yang melindungi orang dari diskriminasi yang melanggar hukum, mengatakan tidak mengomentari penyelidikan terbuka. Namun gugatannya terhadap Activision, yang diajukan di Pengadilan Tinggi Los Angeles, juga tidak terlalu detail.

Banyak tuduhan pelanggaran terfokus pada divisi bernama Blizzard, yang bergabung dengan perusahaan melalui kesepakatan dengan Vivendi Games pada 2008.

Gugatan itu menuduh Activision sebagai "tempat berkembang biaknya pelecehan dan diskriminasi terhadap perempuan". Karyawan terlibat dalam "perayapan kubus" di mana mereka mabuk dan bertindak tidak pantas terhadap wanita di bilik kerja, kata gugatan itu.

Dalam satu kasus, seorang karyawan wanita meninggal karena bunuh diri selama perjalanan bisnis karena hubungan seksual yang dia lakukan dengan atasan prianya, kata gugatan itu. Sebelum kematiannya, rekan pria telah membagikan foto eksplisit wanita tersebut, menurut gugatan tersebut.

Ketika gugatan itu dipublikasikan minggu lalu, Activision mengatakan telah bekerja untuk meningkatkan budayanya tetapi juga bergerak untuk membela diri.

Secara terbuka dikatakan bahwa badan negara telah "buru-buru mengajukan keluhan yang tidak akurat" dan bahwa mereka "muak dengan perilaku tercela" yang mengangkat kasus bunuh diri tersebut.

Baca Juga: Badminton Olimpiade Tokyo: Sejarah Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu Tembus Final

Dalam memo internal pekan lalu, Frances Townsend, kepala kepatuhan Activision, juga menyebut gugatan itu "benar-benar tidak berdasar dan tidak bertanggung jawab". Memo Ms Townsend telah diposting di Twitter.

Karyawan bereaksi dengan marah. Sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada para pemimpin Activision yang meminta mereka untuk menanggapi tuduhan itu lebih serius dan "menunjukkan belas kasih" bagi para korban menarik lebih dari 3.000 tanda tangan dari karyawan saat ini dan mantan karyawan pada hari Rabu. Perusahaan ini memiliki hampir 10.000 karyawan.

"Kami tidak lagi percaya bahwa para pemimpin kami akan menempatkan keselamatan karyawan di atas kepentingan mereka sendiri," kata surat itu, menyebut pernyataan Townsend "tidak dapat diterima".***

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x