"Momentum pemulihan ekonomi Priangan Timur perlu terus dioptimalkan melalui berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi."ujar, Darjana.
Berbagai indikator perekonomian menunjukkan optimisme bahwa pemulihan ekonomi di Priangan Timur akan terus berlanjut.
Optimalisasi pertumbuhan ekonomi perlu diiringi dengan tingkat inflasi yang terkendali.
Masih berlanjutnya tekanan global turut menyebabkan keterbasan pasokan dan disparitas antar daerah berdampak pada tekanan inflasi di dalam negeri, termasuk Priangan Timur.
Berdasarkan rilis BPS 1 September Kota Tasikmalaya pada Agustus 2022 mengalami deflasi 0,22 persen (mtm) dan 4,95 persen (ytd).
Komoditas penyumbang deflasi di Kota Tasikmalaya pada Agustus 2022 disebabkan oleh komoditas bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras.
Deflasi yang terjadi pada komoditas hortikultural sejalan dengan mulai memasukinya masa panen di berbagai sentra produksi sehingga pasokan mencukupi permintaan di masyarakat.
"Sedangkan penurunan harga daging ayam ras disebabkan oleh kelebihan pasokan seiring dengan penurunan permintaan masyarakat."ujarnya.
Dalam rangka pengendalian inflasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang optimal, Bank Indonesia mendukung pengendalian inflasi dari sisi penawaran sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia dalam Rakornas.