“Basis data itu harus terus diperbanyak, diperbarui dan dikumpulkan agar model AI-nya dapat berkembang semakin cerdas,” paparnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa sangat penting bagi Indonesia untuk terus melakukan perekaman-perekaman aktivitas tektonik dan aktivitas non tektonik.
Meski tidak ada bencana pada saat itu, namun aktivitas-aktivitasnya dapat dikumpulkan dan sangat bermanfaat untuk simulasi dan prediksi bencana oleh AI.
Sehingga AI ini mampu membantu Pengambilan Keputusan (pengambilan keputusan) atau Pengambilan Kebijakan dari pemerintah dimana keadaan darurat (genting) akibat bencana alam terjadi.
Tetapi Elmo juga menyampaikan bahwa Ai juga memiliki sisi lemahnya sendiri dalam akurasi prediksi.
“Tidak semua model mencapai 100 persen mencapai tingkat akurasi, tetapi beberapa AI juga memiliki Margin Error. Itu pula yang perlu dipahami masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Tingkat kesalahan itu terjadi bisa karena AI itu sendiri yang memiliki margin error, atau kedua karena data yang pada dasarnya tidak lengkap sehingga menghasilkan tingkat akurasi yang rendah***
Kunci: Kecerdasan Buatan, Prediksi Bencana, AI, bencana alam, Tsunami, Elmo Juanara, Indonesia, Jepang, prediksi, kecerdasan.
Elmo Juanara, mahasiswa Indonesia yang kuliah di JAIST, Jepang menyampaikan peran penting AI dalam Disaster Prediction./Instagram @elmojuanara