Bulan Ramadhan, Harga Sayuran di Tasikmalaya Naik 100 Persen, Harga Cabai Domba Tembus Rp80 Ribu

24 Maret 2023, 10:20 WIB
ilustrasi/ Seorang pedagang cabe rawit atau cabe domba di Pasar Majalengka sedang melayani pembeli. /Tati Purnawati/Pikiran Rakyat/

PRIANGANTIMURNEWS - Memasuki bulan Ramadhan, harga sejumlah komoditas khususnya sayuran terus merangkak.

Bahkan kenaikan harga sayuran di pasar Cikurubuk dan Singaparna Tasikmalaya bisa tembus 100 persen.

Paling tinggi adalah harga cabai domba, Harga sebelumnya Rp70 ribu, kini naik menjadi Rp80 ribu per kilogramnya.

Baca Juga: Harga Sayur Terus Naik di Tasikmalaya, Hingga 100 Persen Memasuki Bulan Ramadhan

Berdasarkan harga sayuran per Kamis, 23 Maret 2023 baik di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya dan pasar tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, kenaikan harga komoditas sayur capai dua kali lipat dari harga dasar sebelum Ramadhan.

Sejumlah sayuran yang mengalami kenaikan di pasar Cikurubuk dan Singaparna Tasikmalaya adalah:

1. Tomat
Harga semula adalah Rp 4.000 dan naik menjadi Rp 8.000 per kilogram.

2. Harga Pakcoy/Capcay
Harga semula adalah Rp 2.000 dan naik menjadi Rp 4.000 - Rp 6.000 per kilogram.

Baca Juga: Jaksa Manhattan Sebut Trump Ciptakan Ekspektasi Palsu Tentang Penangkapan Dirinya

3. Bawang Merah
Harga semula adalah Rp 24 ribu dan naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram.

4. Cabai Domba dan Merah
Harga semula adalah Rp 70 dan naik menjadi Rp 80 per kilogram.

Hal tersebut tentunya berdampak kepada para pedagang yang tentunya harus menekan produksi atau mengurangi kualitas jualan mereka karena kenaikan tersebut.

Termasuk keberatan dari konsumen dan juga berpengaruh pada pedagang sayur keliling yang memang biasanya harganya sedikit lebih mahal dari pasar.

Baca Juga: Menolak Aturan Adat Nyepi di Bali, Dua WNA asal Polandia Ditangkap Polisi, Sempat Adu Mulut dengan Pecalang

Salah seorang pedagang sayur bernama Suryani menjelaskan bahwa harga beberapa sayur sudah naik sebelum puasa.

"Sudah pada naik sebelum puasa. Pada hari pertama puasa ini, memang hampir 100 persen dari harga normal naiknya, bahkan ada yang lebih," ujar Suryani.

Akibat kenaikan tersebut, pedagang sendiri akhirnya berkurang. Serta stok sayuran sangat mudah membusuk jika tidak segera dijual dan mereka akan rugi sangat besar.

Kenaikan harga komoditas sayur tampaknya membuat para konsumen mengurangi konsumsi sayur-sayuran tertentu.

Baca Juga: Ngeri! Seorang PNS di NTT Ditangkap karena Cabuli Anak Tirinya

Baik untuk dikonsumsi langsung, atau untuk dijual kembali oleh pedagang sayur keliling. Kekhawatiran disampaikan oleh Ramdan yang juga seorang pedagang keliling.

"Meski banyak dicari untuk kebutuhan buka puasa, namun saya khawatir ngambil banyak sayurannya," ujar Ramdan.

"Karena mahal dan takut tidak laku. Jika harganya ikut dimahalkan, takut ditinggal pembeli," lanjutnya.

Para pedagang menduga-duga jika kenaikan harga sayur di Tasikmalaya disebabkan oleh kondisi cuaca yang mempengaruhi pertumbuhan sayur-sayuran.

Baca Juga: Olahraga Lidah Ternyata dapat Atasi Penyakit Tidur Mendengkur

Dalam informasi yang disampaikan pedagang, bahwa stok sayur dari petani mulai berkurang, di saat permintaan terus menaik.

Merek berharap situasinya kembali normal, karena saat ini umat muslim tengah menginjak bulan suci Ramadhan.***

Disklaimer: Artikel ini juga tayang di koran.pikiran-rakyat.com dengan judul, "Harga Kebutuhan Pokok Masih Tinggi, Sayuran Bahkan Naik 100 Persen". ***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: koran.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler