Istri Babe Cabita Menangis di Depan Pusara Suaminya, Lebaran Hari Pertama Terasa Berat Baginya

- 11 April 2024, 13:01 WIB
Zulfati Indraloka bersama sang suami Babe Cabita
Zulfati Indraloka bersama sang suami Babe Cabita /

PRIANGANTIMURNEWS - Hari pertama Lebaran terasa sangat berat bagi Zulfati Indraloka, istri dari almarhum Babe Cabita. Kehilangan suaminya tepat sehari sebelum Idul Fitri 2024 benar-benar memberikan pukulan yang berat baginya.

Babe Cabita yang meninggal dunia pada hari Selasa, tanggal 9 April 2024, di RS (Rumah Sakit) Mayapada wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan adalah dikarenakan menderita penyakit anemia aplastik.

Kehilangan sosok Babe Cabita ini meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi semua keluarga juga kerabat yang ditinggalkan.

Baca Juga: Makanan yang Dapat Memperburuk Kondisi Anemia Aplastik, Apa Saja? Simak Penjelasan Ini!

Pada hari pertama Lebaran, keluarga terlihat melakukan ziarah ke pemakaman Babe Cabita di Cirendeu, Tangerang Selatan pada hari Rabu, 10 April 2024.

Zulfati Indraloka, istri Babe Cabita, terlihat tidak sanggup menahan tangisnya di depan makam suaminya.

Dia dengan sedih menjawab beberapa pertanyaan dari anak-anaknya, seperti yang dilontarkan Nebula, anak ke 2 Babe Cabita, ketika melihat makam ayahnya, "Mengapa papa masuk ke dalam lubang?"

Baca Juga: Menu Hidangan Makanan Cocok untuk Disantap saat Lebaran dan Cara Masaknya

"Iya, sekarang papa beristirahat di sini," Zulfati Indraloka menjawab sambil menahan kesedihannya.

Dia juga mengajak anak-anaknya buat mendoakan almarhum suaminya yang telah kembali ke pangkuan Tuhan YME (Yang Maha Esa). "Selamat Lebaran, papa,"kata Fati sembari mengelus nisan suaminya.

Setelah berdoa bersama anak-anaknya, Zulfati tampak berfoto bersama keluarga yang turut serta dalam ziarah tersebut.

Sebelumnya telah dikabarkan bahwa almarhum meninggal dunia dikarenakan menderita penyakit anemia aplastik, suatu kondisi langka dan serius yang menghentikan produksi sel darah baru dalam tubuh dan dapat mempengaruhi orang dari segala usia.

Baca Juga: Minggu Pertama Lebaran, Waspadai Penyakit Kronis Kambuh

Anemia aplastik adalah kondisi langka di mana sumsum tulang tidak memproduksi jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan platelet yang cukup.

Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk paparan bahan kimia beracun, infeksi virus seperti hepatitis atau HIV, atau bahkan faktor genetik.

Gejalanya dapat bervariasi, tetapi umumnya termasuk kelelahan, pusing, kulit pucat, mudah memar, dan perdarahan gusi.

Pengobatan tergantung pada penyebabnya dan dapat melibatkan transfusi darah, terapi obat, atau bahkan transplantasi sumsum tulang.

Baca Juga: 159.557 Narapidana Mendapat Remisi Khusus Idul Fitri 1445 H

Anemia aplastik dapat menjadi kondisi serius dan memerlukan manajemen yang cermat oleh tim medis yang terlatih.***

Editor: Rahmawati Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah