Peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Daerah Istimewa Yogyakarta 1949, Kembali Mengenang Sejarah

1 Maret 2021, 21:18 WIB
Dokumentasi Foto bersama pasukan TNI di Yogyakarta pada peristiwa serangan umum 1 Maret. /Instagram @jogjainfo/

PRIANGANTIMURNEWS- 72 Tahun silam telah terjadi peristiwa besar yaitu Serangan Umum 1 Maret di kota Yogyakarta. Serangan Umum yang terjadi pada 1 Maret 1949 mampu memukul mundur tentara Belanda dari Yogyakarta dalam enam jam.

Serangan Umum 1 Maret pun disebarkan ke seluruh dunia melalui radio Republik di pegunungan. Dalam perang yang terbilang singkat selama enam jam, Belanda mampu dilumpuhkan dan mereka meninggalkan pos militer yang ada.

Harta rampasan berupa persenjataan menjadi tambahan logistik untuk TNI. Lalu, pasukan TNI diminta mengosongkan Yogyakarta menuju pangkalan gerilnya tepat pada pukul 12.00 siang keesokan harinya.

Baca Juga: Yuk, Intip Tips Seru Jalan Kaki Salah Satu Aktivitas Fisik Manusia

Serangan umum 1 Maret 1949 membawa arti penting bagi posisi Indonesia di mata internasional. Selain membuktikan eksistensi TNI yang masih kuat, Indonesia memiliki posisi tawar melalui perundingan di Dewan Keamanan PBB.

Perlawanan singkat tersebut turut mempermalukan Belanda denga propagandanya. Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 tak bisa dipisahkan dari sejarah bangsa Indonesia. Peristiwa ini menjadi salah satu bukti perjuangan para pahlawan.

Terdapat beberapa versi seputar Serangan Umum 1 Maret. Bahkan, penggagas Serangan Umum 1 Maret pun masih menjadi kontroversi. Meski demikian, peristiwa ini harus lah tetap diingat sebagai wujud rasa menghargai jasa para pahlawan.

Baca Juga: Begini Cara Menanam Pepaya dalam Pot di Halaman Rumah

Diantara kontroversi yang terjadi pada masa itu adalah Penggagas Serangan Umum 1 Maret masih menjadi kontroversi.

Dalam film dan buku-buku yang beredar selama Orde Baru, disebutkan bahwa Soeharto adalah penggagas sekaligus pelaku utama Serangan Umum 1 Maret.

Namun, perlahan sejarah mulai diluruskan. Hal ini juga tertulis dalam buku 'Cuplikan Sejarah Perjuangan TNI AD' yang diterbitkan oleh Dinas Sejarah Militer TNI AD tahun 1972. Dalam buku tersebut, dituliskan Soeharto adalah inisiator Serangan Umum 1 Maret.

Ada nama besar di balik peristiwa Serangan Umum 1 Maret. Bertahun-tahun nama Kolonel Bambang Sugeng seolah terlupakan.

Baca Juga: Anggpta Sat Pol PP Takut Jarum Suntik, Rizki: Mending Ditempeleng daripada Disuntik

Kolonel Bambang Sugeng adalah Gubernur Militer III sekaligus Panglima Divisi III. Kolonel Bambang juga merupakan atasan Letkol Soeharto kala itu.

Ia memerintahkan jajaran di bawahnya untuk menggelar serangan serentak pada tentara Belanda di Kota Yogyakarta.Serangan tersebut harus dilakukan di siang hari. Perintah Kolonel Bambang Sugeng tersebut diteruskan pada Komandan Wehrkreise III Letkol Soeharto.

Kemudian atas bantuan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Serangan Umum 1 Maret dapat dilakukan.

Baca Juga: Kemdikbud berikan Tips Membangun Keterampilan Kerja Sama pada Anak

Dalam biografinya yang ditulis oleh Edi Hartoto dan diterbitkan Kompas, Panglima Bambang Sugeng selama pertempuran berperan mengendalikan jalannya pertempuran di seluruh Divisi III.***

Sumber: Instagram @jogjainfo

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler