Pengemis Serbu Kota Tasikmalaya saat Ramadhan, dari Berbagai Daerah Demi Uang Receh

3 April 2023, 15:17 WIB
Potret pengemis pinggiran di Masjid Agung Kota Tasikmalaya yang berasal dari luar Kota Tasikmalaya. /Instagram/@tasiknet/

PRIANGANTIMURNEWS - Pengemis serbu kembali Kota Tasikmalaya selama bulan Ramadhan berlangsung memadati spot keramaian jantung Kota.

 

Fenomena tersebut merupakan kejadian tahunan yang memang biasanya terjadi saat menjelang dan saat bulan Ramadhan berlangsung.

Para pengemis musiman dan orang jalanan tersebut memadati keramaian di jantung Kota Tasikmalaya. Mulai dari Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Taman Kota, Alun-alun, dan pedestrian HZ Mustofa.

Baca Juga: Poster Terbaru Telah Rilis, Lee Dong Wook dan Kim Bum Akan Berburu Kembali dalam Tale Of The Nine Tailed 1938

Anehnya mereka bukan berasal dari Kota Tasikmalaya saja, tetapi ada yang berasal daerah tetangga Tasikmalaya sampai yang cukup jauh.

Mulai dari Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, bahkan ada yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dalam laporan aparat sekitar mereka memang sudah mulai berkeliaran sejak awal bulan Ramadhan.

Tampak di pinggir Jl. HZ Mustofa yang memanjang dari depan Masjid Agung sampai perempatan tugu Asmaul Husna di Jl. Nagarawangi.

Baca Juga: Alami Cedera Otak Berat David Ozora Harus Jalani Terapi Ketat dan Observasi

Jumlah mereka bahkan lebih banyak dari jumlah pengemis asal Kota Tasikmalaya yang ada. Mereka turut membawa bayi serta anak kecil agar dikasihani.

Imas Maswati, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tasikmalaya membenarkan kondisi pengemis yang semakin bertambah saat bulan Ramadhan.

Hal tersebut diungkapkannya pada hari Minggu, 2 April 2023.

"Ya memang seperti tahun-tahun sebelumnya setiap bulan Ramadhan jumlah pengemis pasti bertambah," ungkap Imas.

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Getaran Banjir terjadi di Gunung Semeru Lumajang

Imas lebih lanjutnya menyampaikan terdapat kendala waktu dan anggaran untuk melakukan pendataan lapangan untuk penanganan pengemis.

"Ya karena keterbatasan waktu dan anggaran yang belum siap kita belum melakukan langkah konkret di lapangan terkait penanganan pengemis, gelandangan termasuk juga pekerja tuna susila," ujarnya.

 

Pada tahun sebelumnya, Imas menyampaikan Dinsos dan Satpol PP Kota Tasikmalaya melakukan pembinaan serta pemulangan kepada gelandangan dan pengamen.

"Mereka yang terjaring langsung kita beri pembinaan dan langsung kita pulangkan walaupun alamatnya berada di luar daerah," ungkapnya.

Baca Juga: Bersama Awkarin dan Cici Konten, Shopee Hadirkan Shopee Affiliate Meet-Up Spesial Ramadan

"Bahkan selain gepeng dan pengamen, pembinaan termasuk pemulangan oleh Dinas sosial tersebut juga berlaku untuk WTS dan orang terlantar di Kota Tasikmalaya," tambahnya

"Namun, untuk tahun ini kami belum melakukan karena salah satunya belum adanya anggaran," ujarnya.

Tak nyaman dengan perkerjaan barunya

Dalam data yang terlampir, mereka diketahui malas untuk bekerja serta terbiasa untuk mengemis di jalanan.

Beberapa diantara mereka sebenarnya telah diberikan pekerjaan, namun kembali mengemis dengan alasan tidak nyaman dengan pekerjaan baru tersebut.

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Getaran Banjir terjadi di Gunung Semeru Lumajang

Dari salah satu pengemis yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan pendapatan mereka bisa mencapai Rp 5.000.000 dari hasil mengemis.

Itu berarti penghasilan mereka mencapai angka Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu per harinya.

"Ya gimana lagi pak, saya mah enggak punya pekerjaan, suami juga enggak punya, nyari kerja susah, terpaksa saya ngemis di sini," kata pengemis.

"Apalagi ya kalau bulan Ramadhan yang ngasih biasanya memang lebih banyak," akhirinya***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Instagram @tasiknet

Tags

Terkini

Terpopuler