PRIANGANTIMURNEWS- Hidup di zaman dengan barang-barang yang sekali pakai dan instan tanpa kita sadari tempat pembuangan sampah mulai meluap, lautan tercemar, dan landfill.
Ditinggalkan dengan miliaran ton sampah yang tidak dapat terurai selama ratusan tahun dan tidak dapat didaur ulang.
Kita telah mencapai titik di mana gerakan Zero Waste benar-benar diperlukan untuk menjaga masa depan ekosistem kita.
Zero waste adalah filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong siklus hidup sumber daya sehingga produk-produk bisa digunakan kembali. Agar pengguna plastik lebih terbatas.
Baca Juga: HUT Hari Jadi Ciamis ke-379, Polisi Kawal Bupati Ciamis Ziarah Kubur di Astana Gede
Tujuannya adalah agar sampah tidak dikirim ke landfill. Dan Zero Waste itu tidak hanya mengenai recycle atau mendaur ulang namun miskonsepsi yang umumnya terjadi. Tetapi zero waste itu Refuse, Reduce, and Reuse.
Metode Zero Waste menantang kita semua untuk mengevaluasi gaya hidup kita dan melihat bagaimana sesuatu yang kita konsumsi bisa berdampak negatif terhadap lingkungan.
Mempopulerkan 6 R ini: “Rethink, Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot” atau di dalam bahasa indonesia “Menolak, Mengurangi, Menggunakan Kembali, Daur Ulang, Membusukkan".
Baca Juga: Upaya Kapolri dan Panglima Tekan Angka COVID-19 di Kediri Paska Libur Lebaran