Gunakan Kalimat Ini Setelah Konflik dengan Anak!

- 6 Juni 2022, 19:06 WIB
Ilustrasi seorang ibu yang meminta maaf kepada anaknya karena sudah memarahinya./pexels
Ilustrasi seorang ibu yang meminta maaf kepada anaknya karena sudah memarahinya./pexels /

PRIANGANTIMURNEWS- Konflik yang terjadi antara orangtua dan anak akibat perbedaan keinginan dan kebutuhan merupakan hal yang wajar.

Tapi ada kalanya, saat "merasa tertekan" orangtua jadi nggak sabar, kesal, meledak dan melampiaskan kemarahan pada anak.

Bahkan terkadang hanya karena hal-hal kecil atau bukan kesalahannya. Anak mungkin akan merasa diserang, tidak aman, sedih, kewalahan, terjebak, bingung dan tertekan.

Lalu, jika sudah "terlanjur" marah-marah pada anak apa yang harus dilakukan?
Lakukan perbaikan hubungan.

Orangtua perlu belajar cara memperbaiki hubungan dan membangun kembali kepercayaan setelah konflik dengan anak, agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan mental.

Baca Juga: Miris! Ratusan Hektar Hutan Tempat Rumah Terakhir Gajah Sumatera Kembali Dirambah

Ketika perbaikan hubungan, konflik dalam keluarga menjadi tidak terlalu menakutkan dan mengancam hubungan orang tua dan anak.

Anak merasa lebih yakin bahwa kepercayaan dan hubungan akan dipulihkan, anak merasa lebih aman dan tidak reaktif atau defensif ketika perbedaan muncul.

Namanya juga manusia biasa ya, orangtua kadang "kelepasan" pada anak. Walaupun ini nggak dibenarkan karena akan berdampak pada hubungan orangtua anak secara jangka panjang.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @ayankirma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah