PRIANGANTIMURNEWS- Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno begitu akrab dengan tafsir dan analisa ramalan Jayabaya, hal tersebut telah menginspirasi rakyat bergerak melawan penjajah.
Selain menjadi ide teoritis, Soekarno juga mempraktikkan gagasan ramalan Jayabaya terkait ratu adil dalam kehidupannya.
Ramalan Jayabaya yang berbunyi tentang keruntuhan Jepang, menambah kekuatan rakyat dalam melawan kebengisan penjajah dan tentara Jepang.
Oleh karenanya, ramalan Jayabaya menjadi motivasi akan gerakan rakyat yang di dorong oleh semangat doktrinal khazanah Jawa.
Ramalan Revolusi yang menginspirasi gerakan massa antara lain tebu saujun, ana wedon saka lor kulon, Ake mul more putih, ateken tebu wulung artinya ada seongok tebu, ada hantu dari barat laut, berselimut mori putih, bertingkat tebu hitam.
Tafsir dan analisa dari ramalan Jayabaya mengarah pada kekalahan Belanda pada Jepang yang digambarkan sebagai hantu yang hidup lagi untuk menjajah Indonesia.
Baca Juga: Beberapa Kali Lolos dari Pembunuhan, Apakah Presiden Soekarno Memiliki Kesaktian?
Hantu itu bersembunyi pada kain putih, terlihat hendak menolong, padahal ia sejatinya tetap hantu yang akan menyengsarakan rakyat.
Keakraban Soekarno dengan ide dan visi ratu adil Jayabaya tidak hanya semata teoretis. Soekarno benar-benar mempraktikkan ide dan gagasan ramalan ratu adil dalam hidupnya.