Kisah Inspiratif: Ajo Sudjali, Mulai dari Kernet Bus PPD Sampai Sukses Menjadi Juragan Empek-empek

- 13 November 2022, 18:45 WIB
 H.Ajo Sudjali dan Keluarga ( kanan) dan gerai empek-empeknya(kiri)
H.Ajo Sudjali dan Keluarga ( kanan) dan gerai empek-empeknya(kiri) /Ade Advian Achmad/Priangantimurnews

PRIANGANTIMURNEWS- Bagi yang doyan makanan pedas,tentu sudah tak asing lagi dengan makanan empek-empek.

Makanan dengan bahan baku daging ikan tenggiri merupakan makakan khas Palembang. Namun kini sudah menjamur se antero nusantara, termasuk di Tasikmalaya.

Kudapan tradisional khas Palembang dinikmati dengan ditemani saus, cuka ditambah dengan irisan timun dan mie kuning.

Baca Juga: Pratinjau AS Monaco vs Marseille Lengkap Dengan Prediksi Head to Head dan Link Live Streaming Ligue 1 2022

Di balik rasanya yang nikmat, selama ini banyak oranh beranggapan empek-empek selalu dibikin orang asli Palembang, tempat makanan ini berasal.

Namun itu tak selamanya benar, karena empek-empek buatan orang dari luar Palembang pun bisa menghasilkan empek-empek yang rasanya menggugah selera.

Buktinya ada orang asli Tasikmalaya, juga bisa membuat empek-empek yang rasanya tak kalah enak dengan empek-empek Palembang. Dia adalah H, Ajo Sudjali.

H. Ajo Sudjali saat wartawan priangantimurnews.com ngobrol di rumahnya di Perum BRP Panglayungan mengatakan dia bukan orang Palembang, tetapi asli asli kelahiran Parigi Pangandaran tahun 1959.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING! AS Roma vs Torino Beserta Prediksi dan Head to Head Seria A 2022


Kesuksesannya menjadi pengusaha empek-empek bermula saat Ajo merantau ke Jakarta ikut dengan uwaknya.

Setelah sempat menjadi kenek PPD dan pernah juga menjadi anggota pemadam kebakaran,Ajo Sudjali mencoba perutungan dan memanfaatkan peluang usaha di kerasnya kehidupan di Ibu Kota.

Menjadi kenek PPD jurusan Blok M - Grogol dilakoni Ajo selama hampir dua tahun.Tetapi nuraninya berontak.Karena ketika adzan berkumandang memanggil insan untuk bersujud kepada-Nya sementara Ajo masih sibuk berteriak mencari penumpang.

Akhirnya,Ajo bertekad untuk meninggalkan profesi keneknya dan memulai usaha baru.

Usaha yang dirintis Ajo pada awalnya bukan fokus kepada usaha empek-empek tapi pada makanan baso tahu dan batagor.

Pada 1987 Ajo memulai usahanya dengan membuka lapak di Pasaraya sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan yang tekenal pada masanya.

Baca Juga: Prediksi Atalanta vs Inter Milan Lengkap Dengan Head to Head, Link Live Streaming Serie A 2022

Usaha jualan baso tahu dan batagor ternyata terus melejit.Sampai pada tahun 1988,Ajo membuka cabang usahanya di beberapa tempat strategis di Jakarta.Cabang yang dibuka di Jakarta diantaranya buka di Pluit,Blok A,Pasar Baru dan Blok M.

Ketika Ajo membuka cabang usahanya di Arthomoro disanalah Ajo ketemu dengan seorang gadis Betawi bernama Sulmah dan dinikahi pada 1991 yang kini setia menjadi pendamping hidupnya.

Pada tahun 1997 Ajo dan istrinya memutuskan untuk pindah ke Tasikmalaya.Dan kembali memulai usahahanya di bidang kuliner.Masih dengan makanan andalannya baso tahu dan batagor.

Lama-lama Ajo mencoba membuat makanan empek-empek.Saat pertama memulai usahanya di Tasikmalaya,Ajo membuka gerai di Matahari eks terminal Gunung Pereng.Ketika Matahari Gunung Pereng kebakaran,Ajo pindah ke Matahari Cibaregbeg.

Ketika memulai membuat empek-empek dan menjualnya ke masyarakat,masih banyak yang belum tahu makanan ini.

“Masyarakat pada saat itu masih asing dengan empek-empek dan bingung cara memakannya.”ucap Ajo.

Beberapa usahanya juga dibuka di tempat-tempat keramaian di Kota Tasikmalaya diantaranya buka di Yogya Hz,Agung,Samudera,Asia Cihideung sampai Yogya Cirebon.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING! AC Milan vs Fiorentina Beserta Prediksi Head To Head Serie A 2022

Puluhan karyawan direkrut Ajo untuk membantu operasional usaha di cabang-cabang usahanya itu.

Usaha empek-empeknya diberi nama ‘Empek-empek Pak Ajo BRP’

Pelan-pelan makanan empek-empek Ajo mulai dicari masyarakat.Sampai Ajo kewalahan menerima pesanan empek-empeknya untuk acara pernikahan dan acara-acara lainnya.

Dalam menjalani usahanya,sosok yang tidak pernah lewat bersedekah subuh ini banyak dibantu oleh Ibu Hj.Aping seorang pemilik toko klontong dan sembako di daerah Pasar Wetan Tasikmalaya.

Pasangan H.Ajo Sudjali dan Hj.Sulmah yang aktif dalam kegiatan keagamaan ini dikaruniai putri yang merupakan putri satu-satunya.

Baca Juga: Polisi Dalami Kasus Tewasnya Empat Orang dengan Mengenaskan di Kalideres Jakarta Barat

Berkat kerja keras dan ketekunannya pasangan yang sudah beberapa kali menjalankan ibadah umroh ini berhasil menyekolahkan putrinya sampai menyandang gelar dokter umum dari salah satu universitas di Jakarta.

Gerai empek-empek Pak Ajo BRP sekaranga ada di Asia Plaza Tasikmalaya.

Pasangan yang sangat peduli sesama ini mempunyai kiat dalam meraih kesuksesannya

“Yang utama rajin, tekun, jujur dan rajin menabung.” Kata Ajo.

Ternyata yang dimaksud menabung menurut Ajo Sudjali ini bukan menabung uang.Tapi menabung amal kebaikan.

“Dan jangan lupakan bersedekah.Karena sebagian rezeki yang kita peroleh ada hak orang lain.” Tambah Ajo yang diamini oleh sang istri.

H.Ajo Sudjali dan Hj.Sulmah dengan kesederhanaannya sampai saat ini belum memikirkan akan diteruskan kepada siapa usahanya.

“Sekarang fokus saya ingin berbagi dengan orang lain,kami sehat,karyawan sehat dan bisa terus bersedekah.” tutur Ajo yang pada Februari 2023 kembali akan berangkat umroh.

Perjalanan H.Ajo Sudjali dan Hj.Sulmah semoga menjadi inspirasi bagi kita semua agar bisa meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.***

 

 

 

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah