Network
Mahendra mengaku bahwa masa kecil dan remajanya dia habiskan di daerah Bebedahan Kota Tasikmalaya. Mahendra adalah alumni dari SMPN 2 dan SMAN 3 Kota Tasikmalaya. Selepas SMA ,dirinya melanjutkan kuliah di Bandung dan kini bergabung dengan salah satu BUMN dan menempati posisi strategis.
"Pada usia 22 tahun ini,semoga Kota Tasikmalaya akan semakin jaya,semakin berkah dan tetap menjadi kota yang ngangenin,"lanjut Mahendra.
"Sangat sulit melupakan suasana Kota Tasikmalaya ini. Walaupun saya sudah bertahun-tahun tidak pulang ke Tasik,tapi saya selalu memantau perkembangannya lewat media,"lanjut Mahendra.
Senada dengan Mahendra, Muhammad Ihsan Ali,Lc (24) seorang santri asal Pesantren Riyadlul Ulum Wada'wah Condong yang sedang kuliah di Universitas Al-Azhar Cairo juga menyampaikan rasa cintanya kepada Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Peduli Palestina, Ribuan Umat Islam Kota Tasikmalaya Akan Turun ke Jalan dalam Aksi 'Tasik Usik'
"Wilujeng Milangkala ka-22 Kota Tasikmalaya. Semoga Tasikmalaya kedepannya akan lebih menjunjung tinggi keberadaan santri. Karena Bagaimana juga julukan Tasik sebagai Kota Santri tidak terlepas dari keberadaan mereka,"kata Ihsan.
" Yang perlu diperhatikan lagi oleh Pemkot Tasikmalaya adalah dalam hal pendidikan. Banyak para santri yang berprestasi dan IQ -nya tinggi tapi karena keterbatasan ekonomi,mereka jadi terhambat untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Dalam hal ini pemerintah harus hadir,"kata Ihsan yang sudah 5 tahun lebih merantau menuntut ilmu di Mesir ini.
Hari jadi Kota Tasikmalaya ini juga diapresiasi oleh Farid Hadiaman, perantau asal Tasikmalaya yang merantau di Inggris.
Farid adalah pria asli Tasikmalaya yang merupakan alumni SDN Citapen dan SMPN 2 Kota Tasikmalaya. Farid tinggal di London tepatnya di daerah Cobham. Kota Cobham ini tiada lain adalah Kota tempat para pemain Kesebelasan Chelsea tinggal dan melakukan latihan.
