Muslim Hui Bentrok Dengan Polisi China: Tolak Pembongkaran Masjid

2 Juni 2023, 18:26 WIB
Klan minoritas China, Muslim Hui di Kota Nagu, Provinsi Yunnan bentrok dengan Polisi China. Tolak penghancuran Masjid Najiaying pada Sabtu, 27 Mei 2023. /Instagram @cordova.media/


PRIANGANTIMURNEWS - Klan minoritas China, muslim hui di Kota Nagu, Provinsi Yunnan ramai-ramai membordir masjid Najiaying dari kepungan polisi China.

 

Pemerintah China menyatakan untuk melanjutkan kembali rencana untuk merobohkan empat menara dan kubah masjid tersebut yang dinilai tidak Chinaisme.

Peristiwa tersebut memicu ketegangan antara muslim hui dengan polisi China pada Sabtu, 27 Mei 2023.

Baca Juga: Elektabilitas Prabowo Subianto Berada Diposisi Teratas, Tercatat Dalam Survei Y-Publika

Minoritas warga China itu tolak pembongkaran masjid oleh pemerintah China. Masjid Najaying yang merupakan simbol Muslim Hui dan kehormatan terakhir mereka.

Sebelumnya masjid itu hanya mampu menampung 800 jamaah, hingga pasca renovasi dan masjid semakin besar. Kapasitas jamaah ditampung sudah dapat mencapai angka 3.000 lebih.

Sehingga mereka membela masjid tersebut mati-matian agar tidak dirobohkan oleh pemerintah china.

 

"Masjid merupakan rumah bagi umat Muslim seperti kami. Jika mereka berusaha merobohkannya, kami pasti tidak akan membiarkan mereka," ujar salah seorang warga

Baca Juga: Transfer Manchester United: Setan Merah menginginkan Adrien Rabiot, Harry Maguire Akan Hengkang

Polisi membawa perisai dan pentungan untuk menahan dan menerobos blokade Muslim Hui di Masjid tersebut.

Berhasil memukul mundur, namun dilempari beberapa batu dan benda padat oleh warga yang marah.

"Mereka ingin melanjutkan penghancuran paksa, jadi orang-orang di sini datang untuk menghentikan mereka," ujar salah seorang wanita.

 

"Bangunan hanyalah bangunan -- itu tidak membahayakan orang-orang atau masyarakat. Mengapa mereka harus menghancurkannya?" lanjutnya.

Para polisi China telah menyampaikan pesan dari pemerintah, agar mereka menyerahkan diri sebelum tanggal 6 Juni 2023.

Baca Juga: Inilah 5 Calon Pelatih Pengganti Shin Tae Yong Setelah Piala Asia 2023

"Mereka yang dengan sukarela menyerahkan diri dan mengakui dengan jujur fakta pelanggaran dan kejahatan mungkin akan mendapatkan hukuman yang lebih ringan," ujar Polisi China.

Polisi China bahkan telah menganggap Masjid Najiyaing dan Muslim Hui adalah gangguan yang serius terhadap manajemen sosial.

Puluhan pengunjuk rasa yang telibat bentrok dengan polisi China telah ditangkap dan polisi tetap disiagakan di Kota Nagu pada Senin, 29 Mei 2023.

 

Bahkan wilayah sekitar masjid tersebut telah dilakukan pemadaman akses internet dan konektivitas lainnya pada Selasa, 30 Mei 2023 sejak bentrok pertama terjadi.

Namun Polisi Chian membantah informasi tersebut, dan mengatakan bahwa kabar tersebut adalah bohong.

Baca Juga: Klub Liga Inggris Muncul Sebagai Tujuan Potensial Lionel Messi di Tengah Ketidakpastian Masa Depannya

Pemerintah China telah menyatakan pembangunan masjid tersebut adalah ilegal, tindak kriminal terhadap ideologi sosialis dan mengganggu.

Mereka juga tidak segan untuk menghukum berat Muslim Hui yang menolak dan tidak menyerahkan diri kepada polisi China.

Khawatir dengan ancaman serius tersebut, beberapa orang sukarela menyerahkan diri sebelum tanggal 6 Juni 2023.

 

Perlu diketahui sejak kepemimpinan Presiden XI Jinping hampir satu dekade lamanya. Pemerintah China berusaha mengontrol agama dengan lebih ketat.

Mereka menyebut bahwa Beijing tengah memerangi aksi terorisme dan ideologi ekstremis ketika mencoba menggusur Masjid Najiaying.

Baca Juga: Transfer Manchester United: Setan Merah menginginkan Adrien Rabiot, Harry Maguire Akan Hengkang

Muslim minoritas China seperti Uighur dan Hui sangat menderita, dan sering dilakukan penindasan oleh komunisme China.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler