Rusia Menyerang Suriah! Langgar Zona De-Eskalasi dan 9 Warga Sipil di Idlib Suriah Meninggal

26 Juni 2023, 08:00 WIB
Pasukan udara Rusia kembali menyerang wilayah zona de-eskalasi di pasar sayur pusat distrik Jisr al-Shughur, Idlib, Suriah pada Minggu, 25 Juni 2023 oleh Rusia./Anadolu /

PRIANGANTIMURNES - Pasukan udara  Rusia kembali menyerang wilayah zona de-eskalasi di pasar sayur pusat distrik Jisr al-Shughur, Idlib, Suriah.

Serangan udara tersebut diluncurkan pada Minggu, 25 Juni 2023 oleh Rusia. Menyebabkan sebanyak sembilan warga sipil meninggal dalam serangan itu.

Sementara laporan lainnya yang disampaikan oleh White Helmets, 30 orang lainnya dinyatakan terluka ringan hingga serius dalam insiden pelanggaran perjanjian zona de-eskalasi tersebut.

Baca Juga: Presiden Zelensky: Rusia Memahami sangat baik bahwa mereka akan kalah perang dengan Ukraina

Bersamaan dengan konfirmasi korban, kelompok pertahanan sipil White Helmets mengatakan serangan itu menghantam pasar sayuran di pusat distrik Jisr al-Shughur.

Korban tewas dikhawatirkan bertambah karena yang terluka dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan cukup banyak.

Perlu diketahui Pasar sayur di pusat distrik Jisr al-Shughur adalah satu dari zona de-eskalasi di Kota Idlib Suriah yang terkena dampak Gempa Turki dahsyat beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Suriah Turun Tangan Hadapi Agresi Israel, 3 Roket Ditembakkan ke Dataran Tinggi Golan

Kondisi ini malah semakin membuat pihak oposisi Suriah (Pro-Demokrasi) benar-benar semakin terpuruk, parahnya warga sipil adalah sasaran empuknya.

Pada September 2018, Turki dan Rusia setuju untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi dilarang secara tegas.

Namun penyerangan pesawat Rusia, membuktikan bahwa perjanjian tersebut dilanggar oleh Rusia. Termasuk dalam kejahatan perang.

Tiga pesawat tempur Rusia berangkat dari Pangkalan Udara Khmeimim di Latakia pada pukul 10.03 waktu setempat.

Pesawat itu kemudian melakukan serangan udara di pasar sayuran di distrik Jisr al-Shug, pusat kota Idlib dan di sebuah desa. Dilaporkan oleh observatorium pesawat oposisi.

Baca Juga: Pasca Gempa Turki-Suriah, Indonesia Tetap Lanjut Bantuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Rezim Suriah dan sekutunya Rusia,  telah secara konsisten melanggar ketentuan gencatan senjata dan sering melancarkan serangan di dalam zona tersebut.

Suriah telah terlibat dalam perang saudara yang  sangat ganas dan kejam sejak awal 2011.

Ketika rezim Bashar Assad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.

Ratusan ribu orang telah tewas dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi dan Turki adalah negara yang paling banyak menampung pengungsi Suriah, menurut perkiraan PBB.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler