PRIANGANTIMURNEWS - Fakta mengejutkan tentang Salwan Momika yang dikenal sebagai pembakar Al-Quran dari Swedia dulunya ternyata seorang militan di negara asalnya Iraq.
Dirinya tergabung dalam Brigade Babilonia yang merupakan milisi Kristen di bawah naungan organisasi Syiah Iraq yang dikenal dengan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF).
Dirinya dilaporkan pindah dari Swedia pada 2018 serta mendapatkan izin tinggal pada tahun 2021.
Dirinya tergabung dalam Brigade Babilonia yang merupakan milisi Kristen di bawah naungan organisasi Syiah Iraq yang dikenal dengan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF).
Dirinya dilaporkan pindah dari Swedia pada 2018 serta mendapatkan izin tinggal pada tahun 2021.
Baca Juga: Nasib Sial Rasmus Paludan Si Pembakar Al Quran, Kini di Banned Ikut Festival Politik Denmark
Dalam aksinya yang terbaru Salwan Momika, imigran ateis asal Iraq kembali diizinkan kembali oleh pemerintah Swedia untuk melakukan aksi pembakaran kitab Suci Al-Quran.
Dengan dalih sebagai kebebasan berekspresi yang memang pemerintah Swedia sebagai negara bebas izinkan.
Namun ada yang berbeda dalam aksinya rasisnya kali ini yang dilakukan pada 18 Agustus 2023 di Stockholm, Swedia.
Seorang wanita dengan berani berusaha memadamkan api yang membakar Al-Quran menggunakan Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR).
Aksinya tersebut ternyata membuat aktivis anti-Islam tersebut lari terbirit-birit ketakutan dan mencari perlindungan.
Sifat pengecut, Salwan Momika dalam video yang diunggah di media sosial tersebut sangat memalukan. Tidak seperti cara dirinya memperolok-olok umat Muslim Dunia.
Dalam aksinya yang terbaru Salwan Momika, imigran ateis asal Iraq kembali diizinkan kembali oleh pemerintah Swedia untuk melakukan aksi pembakaran kitab Suci Al-Quran.
Dengan dalih sebagai kebebasan berekspresi yang memang pemerintah Swedia sebagai negara bebas izinkan.
Namun ada yang berbeda dalam aksinya rasisnya kali ini yang dilakukan pada 18 Agustus 2023 di Stockholm, Swedia.
Seorang wanita dengan berani berusaha memadamkan api yang membakar Al-Quran menggunakan Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR).
Aksinya tersebut ternyata membuat aktivis anti-Islam tersebut lari terbirit-birit ketakutan dan mencari perlindungan.
Sifat pengecut, Salwan Momika dalam video yang diunggah di media sosial tersebut sangat memalukan. Tidak seperti cara dirinya memperolok-olok umat Muslim Dunia.
Baca Juga: Denmark akan Berdialog dengan Negara Muslim, Merespon Pembakaran Al Quran yang Terjadi Lagi
Dirinya mencari perlindungan, dari wanita yang berlari ke hadapannya dan menyemprotkan APAR.
Wanita yang mencoba menghentikan tindakan rasial Momika malah justru ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian setempat.
Dengan tuduhan mengganggu ketertiban umum dan melakukan kekerasan terhadap pelaku aksi dan polisi yang bertugas.
Setiap aksi pembakaran Al-Quran di Swedia selalu mengarahkan keamanan yang ketat guna melindungi kebebasan berekspresi dan yang mencoba mencegahnya dianggap mengganggu.
Setelah ditangkapnya wanita tersebut, Salwan Momika melanjutkan aksi kebebasan berekspresi tersebut.
Dirinya mencari perlindungan, dari wanita yang berlari ke hadapannya dan menyemprotkan APAR.
Wanita yang mencoba menghentikan tindakan rasial Momika malah justru ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian setempat.
Dengan tuduhan mengganggu ketertiban umum dan melakukan kekerasan terhadap pelaku aksi dan polisi yang bertugas.
Setiap aksi pembakaran Al-Quran di Swedia selalu mengarahkan keamanan yang ketat guna melindungi kebebasan berekspresi dan yang mencoba mencegahnya dianggap mengganggu.
Setelah ditangkapnya wanita tersebut, Salwan Momika melanjutkan aksi kebebasan berekspresi tersebut.
Baca Juga: Kelompok Islamofobia Denmark Kembali Bakar Al Quran, Kali ini di depan Kedubes Turki dan Mesir
Saat ini jaksa Swedia tengah menyelidiki tindakan Momika berdasarkan undang-undang ujaran kebencian.
Namun Momika dengan santai bahwa dirinya menargetkan agama Islam bukan orang Muslim.***
Saat ini jaksa Swedia tengah menyelidiki tindakan Momika berdasarkan undang-undang ujaran kebencian.
Namun Momika dengan santai bahwa dirinya menargetkan agama Islam bukan orang Muslim.***