Gagal Hentikan Genosida Palestina: Direktur HAM PBB mundur! Sebut AS dan Eropa Terlibat

3 November 2023, 09:28 WIB
Craig Mokhiber dala seminar Hangout: The human rights case against corruption /UN Human Rights Social Media Team Youtube/

 

PRIANGANTIMURNEWS - Direktur Komisaris TInggi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berbasis di New York mengundurkan diri.

Craig Mokhiber berpendapat bahwa  PBB dan jabatan yang dipegangnya telah gagal untuk menghentikan Genosida Palestina oleh Israel.

Pria yang telah bekerja di PBB sejak tahun 1992 memilih untuk mengundurkan diri karena tidak menemukan solusi di PBB.

Baca Juga: Presiden Erdogan Menggugah Dunia! Ketidakberdayaan PBB Dalam Menghadapi Konflik Israel-Palestina

Dirinya mengirimkan surat pengunduran diri kepada Komisaris TInggi HAM PBB yang berlokasi di Jenewa Volker Turk.

Surat pengunduran dirinya dipublikasikan pada Selasa, 31 Oktober 2023 dan ramai diperbincangkan oleh media massa dan media sosial akhir-akhir ini.

Dirinya menegaskan kekesalannya, bahwa PBB tidak hanya gagal dalam Genosida Palestina saja.

Baca Juga: PPAT Hamalatul Qur'an dan Amal Cinta Al Aqsa (ACA) Akan Gelar Acara 'HQ Stand With Palestina'

Tetapi gagal dalam Genosida sebelumnya seperti yang terjadi pada Tutsi di Rwanda, Muslim di Bosnia, Yazidi di Irak dan Rohingya di Myanmar.

"Sekali lagi, kita sedang melihat genosida terjadi di depan mata kita! Organisasi yang kita layani tapaknya tidak berdaya untuk menghentikannya," tulis dalam surat pengunduran dirinya.

Dirinya pernah menjabat sebagai Penasihat Senior HAM PBB di Palestina dan Afganistan. Serta pernah tinggal di Jalur Gaza, Palestina pada tahun 1990.

Baca Juga: Indonesia Dukung Palestina dan Mengecam Tindakan Agresi Israel di Wilayah Gaza, Ini kata Menlu dan Ketua MPR

Oleh karena itu dirinya memahami betul bagaimana konsep Genosida tersebut disalahgunakan dalam narasi politik internasional.

"Sebagai pengacara hak asasi manusia dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, saya memahami betul konsep genosida sering kali menjadi sasaran penyalahgunaan politik," paparnya.

"Tapi, pembantaian besar terhadap rakyat Palestina saat ini berakar pada ideologi kolonial pemukim etno-nasionalis," ungkapnya.

Baca Juga: Jokowi Marah! Perkembangan di Palestina Semakin Memburuk: Indonesia Mengutuk Israel

"Itu adalah kelanjutan dari penganiayaan dan pembersihan sistematis yang bahkan berlangsung beberapa dekade. Sepenuhnya didasarkan pada status mereka sebagai orang Arab," paparnya.

Dirinya juga marah terhadap Pemerintah Amerika Serikat (AS), Inggris, dan negara Eropa Pro-Israel.Serta menudingnya telah terlibat sepenuhnya dalam Genosida Palestina.

"Mereka sepenuhnya terlibat dalam serangan yang mengerikan tersebut," tegasnya.

Baca Juga: Warga Palestina Tepi Barat Dapat Ancaman dari Pemukim Israel, untuk Enyah ke Yordania

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah memveto proposal Gencatan Senjata dari Rusia yang telah disetujui oleh negara-negara Pro-Palestina.

Hingga saat Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengumumkan tak ada Gencatan Senjata antara Palestina dan Israel. Tidak ada pembahasan lebih detail kembali terkait solusi Palestina di PBB.

Craig Mokhiber berani menuduh negara-negara tersebut melihat dari kecenderungan politik yang jelas, serta mereka aktif mempersenjatai Israel untuk melakukan Genosida di Palestina.

Baca Juga: Presiden Erdogan Menggugah Dunia! Ketidakberdayaan PBB Dalam Menghadapi Konflik Israel-Palestina

Memberi dukungan ekonomi, melakukan operasi intelijen, dan memberi mereka perlindungan politik dan bahkan diplomatik pada penjajah keji itu.

"Dalam beberapa dekade terakhir, bagian-bagian penting PBB telah menyerah kepada AS," ungkapnya.

"Mereka takut melakukan lobi dengan Israel, untuk mengabaikan prinsip-prinsip hukum internasional," paparnya.

Baca Juga: Pasangan Anies - Cak Imin Janji Akan Selamatkan Palestina Jika Menang, Netizen: Kenapa Harus Nunggu Menang?

Alasan itu pula yang membuat dirinya akhirnya keluar dari direktur HAM PBB. Dirinya menyerukan semua negara yang memiliki kekuatan untuk memperjuangkan Gencatan Senjata.

"Kekuatan besar barat akan terus melawan kita di setiap langkah! Kita harus teguh," ungkapnya.

"Dalam jangka pendek, kita harus mengupayakan gencatan senjata dan mengakhiri pengepungan yang sudah berlangsung lama di Gaza," ungkapnya.

Baca Juga: 11 Jurnalis Meninggal di Palestina, Media Israel Kecam Penggambaran Negaranya Sebagai Teroris

"Termasuk mencegah pembersihan etnis di wilayah Gaza, Yerusalem dan Tepi Barat Palestina," akhirinya.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler