Tak Terima Dituduh Gunakan Tameng Manusia: Hamas Kecam UE Putar Balikkan Fakta!

14 November 2023, 07:00 WIB
Warga Gaza tengah mengangkut korban jiwa dari gedung yang hancur akibat serangan Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina pada Selasa, 17 Oktober 2023.  /ANTARA/

 

PRIANGANTIMURNEWS - Hamas menyampaikan kecaman atas tuduhan keji dari Uni Eropa (UE) yang menyatakan bahwa warga Gaza dikorbankan sebagai Tameng Manusia.

Kecaman tersebut disampaikan pada Senin, 13 November 2023 setelah Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell memfitnah kelompok pejuang kebebasan tersebut.

"Tuduhan Borrell adalah pemutarbalikan fakta dan kedok Eropa agar Israel dapat melakukan lebih banyak kejahatan terhadap anak-anak dan warga sipil yang tidak berdaya," ungkap Hamas

Baca Juga: Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, Dinyatakan Lumpuh Total, Ini penjelasan Dirjen WHO!

Tuduhan Borrel muncul setelah tuduhan tentara Israel terhadap Hamas sebelumnya, yang menyatakan bahwa terdapat terowongan di bawah Rumah Sakit (RS) di Gaza.

Tuduhan perkara terowongan sebelumnya juga sudah ditepis oleh kantor berita Al Jazeera yang menghadirkan salah satu perancang bangunan RS di Gaza.

Dalam klasifikasinya, dibandingkan dengan bukti yang dipublikasi oleh pihak Israel. Lubang kotak yang dituduh sebagai terowongan, ternyata hanyalah kantong reservoir air.

Baca Juga: Indonesia Dapat Amanah Penting dari OKI, Guna Akhiri Konflik Israel-Palestina di Gaza

Itu membatalkan tuduhan Israel, serta secara tak langsung menepis UE yang menyatakan Hamas memakai tameng manusia dalam perang melawan Israel.

Hamas menegaskan bahwa itu hanya sebuah pernyataan siasat untuk memberikan opini publik bahwa Israel tidak bersalah ketika menghancurkan Rumah Sakit di Gaza.

Padahal, menyerang dan menghancurkan RS dan termasuk membunuh relawan medis adalah pelanggaran perang internasional yang berat.

Baca Juga: 160 Anak di Gaza Dibunuh Setiap Hari: Aktivis Israel Serukan Dunia untuk Tak Kirim Senjat

Dengan pernyataan Borrel tersebut, Israel menjadi lebih leluasa untuk menyerang Gaza.

"Pernyataan berbahaya ini mengabaikan semua foto, kesaksian, fakta, dan laporan internasional," kecam Hamas.

"yang mengonfirmasi bahwa tentara pendudukan telah membunuh lebih dari 11.000 korban, sebagian besar adalah perempuan daan anak-anak," sambungnya.

Baca Juga: Korban Jiwa Tembus 10.000! OKI Adakan Pertemuan Puncak, Turki Siap Jadi Negara Penjamin Gaza

Warga Palestina telah mengalami peristiwa Pengusiran Nakba. Dimana tanah merdeka direbut ketika mereka mengungsi.

Cara yang sama pun tengah coba dilakukan oleh Israel dan sekutunya saat ini, mengevakuasi penduduk lalu mendirikan bendera Israel di Gaza utara.

Bahkan pernyataan Borrel di X, termasuk dalam operasi intelijen Israel bersama dengan sekutu Eropanya.

Baca Juga: Mengapa Hamas Kini Melancarkan Serangan Besar-besaran Terhadap Israel? Ini Alasannya

"Warga sipil harus diizinkan meninggalkan zona pertempuran. Permusuhan sangat berdampak pada rumah sakit dan menimbulkan korban jiwa yang sangat besar terhadap warga sipil," tulis Borrel.

Perlu diketahui, warga Gaza bagian utara sebagian besar memilih untuk tidak mengevakuasikan diri. Terkecuali untuk wanita dan mayoritas anak-anak.

Mereka memahami betul operasi intelijen Israel untuk memenangkan pertempuran salah satunya adalah pemindahan warga Gaza ke Semenanjung Sinai, Mesir.

Baca Juga: Akibat Pertempuran Sengit Hamas Diserang Israel Melalui Jalur Darat

Hingga saat ini Uni Eropa menjadi salah satu yang mendapatkan kritikan pedas Dunia karena tidak menyerukan gencatan senjata.

Meskipun menyatakan sikap prihatin dan kemanusiaannya di Jalur Gaza, Palestina atas RSS yang tidak beroperasi karena bahan bakar minyak habis.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler