Gempa Dahsyat di Jepang Tewaskan 200 Jiwa, Upaya Pencarian Dan Bantuan Korban Terus Intensif

9 Januari 2024, 18:47 WIB
Foto yang diambil pada 3 Januari 2024 memperlihatkan bangunan yang rusak parah akibat gempa bumi di Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang/ANTARA/Xinhua/ZhangXiaoyu /

PRIANGANTIMURNEWS - Gempa dahsyat dengan magnitudo 7,6 melanda Prefektur Ishikawa dan sekitarnya di Hari Tahun Baru 2024 dan telah menewaskan sedikitnya 200 orang


, demikian disampaikan oleh pemerintah prefektur pada hari Selasa 9 Januari 2024.

Kepolisian setempat telah meluncurkan operasi pencarian skala besar dengan melibatkan 100 personel di pasar yang rusak parah di Wajima.

Pasar tersebut menjadi saksi terjadinya kebakaran besar yang merajalela setelah gempa mengguncang wilayah tersebut.

Baca Juga: Lakukan Aksi Heroik Ganjal Bus dengan Motor, Novandro Terima Penghargaan Kakorlantas Polri

Saat ini, lebih dari 28 ribu orang masih mengungsi di pusat evakuasi di Prefektur Ishikawa.

Namun, situasi semakin rumit dengan adanya laporan puluhan orang yang terinfeksi virus corona di 3 lokasi di kota Shika.

Di samping itu, sekitar 3.300 orang, terutama di Wajima serta Suzu, terisolasi karena jalan yang putus akibat gempa.

Lebih dari 80 sekolah, termasuk di Wajima dan Suzu, terpaksa menutup pintu karena fasilitas mereka rusak parah. Hal ini menimbulkan keprihatinan terhadap pendidikan para siswa di daerah tersebut.

Baca Juga: Mau Tawuran Delapan ABG di Jakarta Barat Diamankan Polisi, Senjata Tajam dan Petasan Disita

Pasar pagi Wajima, yang menjadi daya tarik wisata dengan bangunan-bangunan kayu berusia lebih dari 1.000 tahun, mengalami kerugian besar.

Sekitar 200 bangunan di pasar tersebut hancur akibat kebakaran yang meletus pada 1 Januari 2024.

Pemadam kebakaran dan pemerintah setempat masih berupaya mengevaluasi dampak kerusakan lebih lanjut.

Korban tewas terutama terkonsentrasi di Wajima dan Suzu, sementara pencarian korban yang belum ditemukan terus berlanjut dengan informasi yang saling bertentangan.

Baca Juga: Netanyahu Diminta Mundur! Penduduk Serukan Pemilu Baru untuk Singkirkan PM Israel

Pada hari Selasa, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, memberikan persetujuan alokasi dana darurat sebesar 4,74 miliar yen (setara Rp512,1 miliar) dari anggaran tahun fiskal 2023 guna mendukung para korban di Semenanjung Noto.

Langkah-langkah bantuan mencakup upaya mengatasi cuaca dingin yang melanda wilayah tersebut.

Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan alokasi dana darurat dalam rancangan anggaran untuk tahun fiskal mendatang, mulai April, menjadi 500 miliar yen (setara Rp3,5 triliun) guna mendanai upaya pemulihan pasca bencana ini, demikian diumumkan oleh Perdana Menteri Kishida.***

 

Editor: Rahmawati Huda

Sumber: Kyodo-OANA

Tags

Terkini

Terpopuler