Netanyahu Ancam Serang Rafah dan Blokir Bantuan untuk Warga Palestina

13 Maret 2024, 08:20 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu tengah mengadakan pertemuan dengan sekutu abadinya, Amerika Serikat (AS)/ Anadolu /

 

PRIANGANTIMURNEWS - Perdana Menteri Israel (PM) Benjamin Netanyahu dilaporkan telah mengancam akan menyerang Kota Rafah, Gaza, Palestina dengan mengabaikan seruan dan kecaman lembaga internasional.

Tidak hanya itu, warga Palestina juga telah menuduh Netanyahu sebagai dalang utama dari pemblokiran dan blokade bantuan kemanusiaan untuk Gaza Utara.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Palestina pada Selasa, 12 Maret 2024.

Baca Juga: Cara Berhenti Merokok! Tekad dan Komitmen, Nutrisi Baik Pola Makan Seimbang Jadi Pendukungnya

Blokade itu, telah menyebabkan warga Palestina yang masih bertahan di Gaza Utara terpaksa mengalami kelaparan yang jauh melewati ambang batas.

“Netanyahu dan staf militernya mengancam akan menyerang Rafah tanpa mempertimbangkan seruan internasional dan AS," ungkap Kemenlu Palestina.

"(Seruan itu) untuk melindungi warga sipil dan mengamankan kebutuhan dasar kemanusiaan mereka,” lanjutnya.

Baca Juga: Ayu Ting Ting, Komeng hingga Lesti Kejora Dibikin Puas dengan Hadirnya Garansi Tepat Waktu di Shopee

“Ini menunjukkan bahwa Israel melanjutkan perang genosida dan pengungsian, sambil mencegah bantuan kepada warga Palestina, terutama mereka yang kelaparan di Gaza utara,” tambahnya.

Forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mahkamah Internasional, lembaga HAM, dan bahkan sekutunya Amerika Serikat (AS).

Telah memperingatkan sikap Israel dan Netanyahu yang keras kepala, agar segera berhenti melakukan pelanggaran hukum perang yang telah melakukan banyak kerusakan.

Baca Juga: Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu, Akibat Hantaman Ombak, 10 Warga Asing Jadi Korban

KAPAL BANTUAN

Dihari yang sama, Sebuah kapal bantuan kemanusiaan dengan 200 ton makanan dari dua organisasi amal internasional telah berjalan menuju Jalur Gaza.

Dua organisasi amal itu bernama Open Arms yang berbasis di Spanyol. Keuda adalah World Central Kitchen, berbasis di AS,

Kedua kapal tersebut telah berlayar dari Pemerintahan Siprus Yunani ke Jalur Gaza, tepatnya Selasa, 10 Maret 2023.

“Ini membuka koridor kemanusiaan maritim ke Jalur (Gaza), dalam sebuah misi yang sangat kompleks," ungkap Open Arms di X.

Baca Juga: Bomber Persib Bandung David Da Silva Berhasil Pecahkan Rekor Top Skor Sepanjang Sejarah Liga 1

"(Bantuan) yang kami harap akan menjadi yang pertama dari banyak misi yang meringankan darurat kemanusiaan yang dihadapi masyarakat,” akhirinya.

TIDAK ADANYA KESEPAKATAN

Ketua UNRWA melaporkan bahwa Genosida Israel telah merenggut lebih banyak nyawa anak-anak di Gaza dalam empat bulan terakhir.

Jika dibandingkan dengan jumlah anak-anak yang terbunuh di Perang Dunia selama empat tahun lamanya.

Karena tindakan khianat, Israel dan Hamas hingga saat ini belum mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza atau pun membebaskan para tawanan

Pernyataan itu disampaikan oleh mediator Qatar, sambil memperingatkan bahwa situasinya masih sangat rumit.***

 

Editor: Rahmawati Huda

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler