Israel akan Paksa Pindah Warga Gaza ke Pulau Kemanusiaan

14 Maret 2024, 08:30 WIB
Waga Gaza tengah mengungsi akibat masifnya genosida yang dilakukan oleh Israel / Anadolu/ /

PRIANGANTIMURNEWS - Militer Israel disebut akan melakukan pemindahan paksa untuk warga Gaza yang saat ini terperangkap di Kota Rafah, Palestina.

Kota Rafah adalah yang paling selatan di Palestina, serta kota yang berbatasan dengan negara Mesir.

Upaya tersebut adalah salah satu siasat yang sebelumnya pernah bocor oleh agen intelijen Israel di Amerika Serikat (AS) jika Mesir tidak mau menampung warga Gaza.

Baca Juga: Netanyahu Ancam Serang Rafah dan Blokir Bantuan untuk Warga Palestina

Pemindahan paksa tersebut, adalah salah satu cara untuk melancarkan invasi darat Israel. Serta mengklaim tanah Palestina yang kosong itu, sebagai tanah baru milik Israel.

Rencana yang disampaikan kepada publik , bahwa sebanyak 1,4 juta warga sipil Gaza akan segera dipindahkan ke Pulau Kemanusiaan.

Rencana tersebut juga pernah disinggung oleh Menteri Luar negeri (Menlu) Israel, Israel Kartz juga pernah menyampaikan wacana tersebut pada bulan Januari 2024.

Bahwa semua warga Palestina akan dipindahkan ke sebuah Pulau Buatan yang bertepatan di Laut Mediterania.

Baca Juga: Parasut Gagal Terbuka, 5 Warga Gaza Meninggal Tertimpa Kotak Bantuan

Namun, sekutunya AS melalui Menlu Anthony Blinken menyampaikan bahwa Pemerintah AS sama sekali belum melihat proposal Israel.

Proposal yang dimaksud adalah komitmen yang diisi Israel untuk menghindarkan warga sipil dari bahaya di Rafah dan memastikan tempat tinggal, makanan, dan obat-obatan sampai.

ISRAEL BUNUH STAF UNRWA

Disaat bersamaan, Israel telah melakukan penyerangan di pusat distribusi bantuan perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlokasi di Kota Rafah, Gaza, Palestina.

Baca Juga: 60.000 Wanita Hamil di Gaza Terancam Alami Gizi Buruk, AS akan Bangun Pelabuhan

Serangan tersebut dilaporkan menyebabkan kematian satu anggota UNRWA (Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina). Sementara 22 lainnya terluka saat insiden tersebut.

Israel terus membunuh jurnalis, tenaga medis, dan staf yang terlibat dalam bantuan kemanusiaan.

Tetapi mereka selalu berdalih jika serangan tersebut dilakukan secara tidak sengaja.***

 

Editor: Rahmawati Huda

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler