PRIANGANTIMURNEWS- Hari Nakba tahun ini menandai 73 tahun sejak 750.000 warga Palestina diusir secara paksa dari rumah mereka selama pembentukan Israel pada tahun 1948.
Namun, serangan udara dan serangan artileri Israel di Gaza pada hari ini terus meningkat ke tingkat yang secara historis belum pernah terjadi sebelumnya.
Nakba, bahasa Arab yang memiliki arti malapetaka, mengacu pada peristiwa traumatis kolektif yang menewaskan 15.000 warga Palestina dan 531 desa Arab dihancurkan dalam serangan untuk memberi jalan bagi negara Israel.
Kebakaran tanpa pandang bulu terbaru oleh Israel di Gaza telah merenggut nyawa delapan orang Palestina pada Sabtu pagi, 15 Mei 2021 dan menjadikan total korban tewas menjadi setidaknya 139 jiwa sejak serangan dimulai enam hari lalu.
Delapan anak dan dua wanita tewas oleh pasukan Israel dalam serangan terbaru di sebuah gedung pemukiman sipil.
Satu-satunya yang selamat adalah bayi berusia 2 bulan, menurut otoritas kesehatan Gaza yang menyatakan bahwa "pembantaian" tidak cukup untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di sana.
Protes yang mengutuk agresi militer Israel yang tidak proporsional dan perluasan pemukiman ilegal juga diadakan di seluruh dunia sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina.