Harapan itu ternyata salah tempat, dan kamp pengungsi Palestina yang tak terhitung jumlahnya adalah bukti kenyataan itu. Jika Zionis benar-benar tidak berencana untuk mengusir sejumlah besar orang Palestina, maka Israel tidak akan memiliki masalah dalam mengizinkan mereka dan keturunan mereka untuk kembali ke tanah mereka hari ini.
Kita semua tahu, bagaimanapun, bahwa Israel bermaksud pembersihan etnis pada tahun 1948 seperti yang mereka maksudkan pada pembersihan etnis pada tahun 2021 dengan mengosongkan Yerusalem dan kota-kota lain dari penduduk Palestina mereka. Ini termasuk dengan membuat petak-petak perbatasan wilayah Palestina agar tidak dapat dihuni dengan membom tanpa ampun tempat-tempat seperti Gaza hingga berkeping-keping dan membunuh anak-anak Palestina dengan impunitas total, dan mendorong eksodus lain migrasi Palestina.
Oleh karena itu tidak dapat disangkal bahwa Israel, yang berpura-pura berniat damai kepada dunia sambil terus memadamkan bumi dengan darah Palestina, melanjutkan Nakba yang dimulai pada tahun 1948 dan tidak akan berhenti sampai mereka dihentikan, atau tidak ada lagi yang seperti itu. Ini adalah hal yang tidak bisa dibiarkan terjadi, dan ini adalah tugas dan tanggung jawab setiap manusia dengan hati nurani untuk memastikan bahwa industri Nakba ditutup untuk selamanya.***