Meski Gencatan Senjata telah Diberlakukan, Wilayah Sheikh Jarrah Masih Saja Dikepung Otoritas Israel

- 23 Mei 2021, 14:37 WIB
Warga Palestina tidak dapat masuk ke tempat tinggal mereka di Sheikh Jarrah Yerusalem Timur karena dicegat oleh polisi Israel
Warga Palestina tidak dapat masuk ke tempat tinggal mereka di Sheikh Jarrah Yerusalem Timur karena dicegat oleh polisi Israel /Twitter/@adDien90/

LSM tersebut mengatakan telah mengirim surat mendesak ke polisi minggu lalu, menuntut agar mereka mencabut penutupan lingkungan dan menghentikan "tindakan permusuhan yang mengarah pada hasutan lebih lanjut", tetapi, hingga saat ini, belum ada tanggapan yang diterima.

Warga Palestina Carmel Qasem juga mengatakan, bahwa polisi memberi tahu keluarganya jika mereka meninggalkan lingkungan itu, mereka tidak akan diizinkan untuk kembali.

Kekhawatiran terbesar mereka adalah pos pemeriksaan akan menjadi permanen di pintu masuk lingkungan tersebut, dan polisi akan terus melakukan pemeriksaan "keamanan" terhadap warga.

“Mereka datang untuk memeriksa ID dan alamat kami bahkan ketika kami berdiri di dekat rumah kami sendiri di lingkungan itu,” kata Qasem.

Sementara keluarga menunggu keputusan pengadilan, Iskafi mengatakan bahwa kekhawatiran mereka saat ini adalah dengan "ekstremis" sayap kanan yang memasuki lingkungan itu, dengan dukungan dari Anggota Knesset Itamar Ben-Gvir dan Wakil Walikota Yerusalem Aryeh King.

“Selama mereka masih datang ke lingkungan itu, ketegangan akan terus berlanjut,” kata Iskafi.

Media Israel juga melaporkan pada minggu lalu, bahwa Kepala Polisi Kobi Shabtai mengatakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa Ben-Gvir bertanggung jawab untuk menambahkan "bahan bakar ke dalam api" di Yerusalem Timur yang diduduki, serta di kota-kota "campuran" di Israel yang mengalami kerusuhan.

Awal bulan ini selama kunjungan ke Sheikh Jarrah, Aryeh King, dikelilingi oleh pemukim dan Kahanist, kemudian mengejek seorang pengunjuk rasa Palestina yang sebelumnya ditembak di punggung bawah, dengan mengatakan "sayang sekali peluru tidak masuk ke sini" - sambil menunjuk ke dahinya.

Sementara itu, di dekatnya, di Al Aqsa, Sheikh Omar al-Kiswani, yang merupakan direktur masjid suci, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Al Aqsa telah mengalami kerusakan sekitar 282.000 dollar karena "kekuatan berlebihan" yang digunakan oleh pasukan Israel selama serangan kekerasan mereka di awal bulan ini.

Pasukan pendudukan mendobrak pintu menara untuk naik ke atas masjid, kemudian merusak delapan jendela dari periode Umayyah untuk melemparkan granat setrum dan gas air mata ke dalam, dan merusak semua pintu masjid Qibli, kata al-Kiswani.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah