Protes Brutal di Kolombia, Ada Apa?

- 20 Juni 2021, 13:55 WIB
Demonstran di Kolombia yang menentang reformasi pajak
Demonstran di Kolombia yang menentang reformasi pajak /Reuters/Juan B Diaz/

PRIANGANTIMURNEWS– Hampir dalam waktu dua bulan masyarakat Kolombia berbaris melakukan aksi protes menentang proposal kenaikan pajak yang seharusnya digunakan untuk mendanai langkah-langkah terhadap bantuan virus corona, yang sungguh-sungguh akan memukul kelas menengah, pekerja, bahkan lebih.

Adanya reformasi pajak dianggap sebagai katalisator dan mengundang adanya kemarahan yang meluas terhadap ketimpangan ekonomi yang mengakar dan menjadi status quo selama beberapa dekade di Kolombia.

Dilansir dalam video yang diunggah dalam kanal Youtube Guardian News pada Sabtu, 19 Juni 2021, banyak para demonstran yang merasa tidak ada lagi cara yang bersifat demokrasi unttuk mencapai tujuan.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Melakukan Ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig Keturunan Brawijaya ke-V

“I remember people at a protest saying: If we stay at home then we'll die of hunger, if we are out on the street we'll get shot by police, so we'll take out changes on the street,” ungkap Joe Parkin Daniels selaku koresponden Kolombia dalam video tersebut.

Pada saat orang-orang yang menentang, dengan adanya respon brutal dari polisi. Gas air mata, meriam air, dan flash bang turun. Gas air mata di udara membuat kesulitan untuk melihat dan bernafas.

Para demonstran melakukan aksi lempar batu pada polisi dan mendapatkan respon gas air mata dengan banyak secara langsung.

Baca Juga: Meisya Najelina Siregar dan Suaminya Bebi Romeo Terjebak di Bandung

Protes ini dilakukan di jalan komersial utama, pada lingkungan miskin yang berada dipinggiran yang merupakan tempat di mana keadaan menjadi sangat buruk dan kejam.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Guardian News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x