Network
PRIANGANTIMURNEWS- Kurva COVID-19 di AS naik lagi setelah berbulan-bulan menurun, dengan jumlah kasus baru per hari dua kali lipat selama tiga minggu terakhir, didorong oleh penyebaran varian delta yang cepat.
Infeksi yang dikonfirmasi mencapai rata-rata 23.600 infeksi per hari pada hari senin, meningkat dari 11.300 pada 23 juni, menurut data universitas Johns Hopkins.
Dan semua kecuali dua negara - Maine dan South Dakota - melaporkan bahwa jumlah kasus telah naik selama dua minggu terakhir.
"Kita tentu bukan kebetulan melihat waktu yang tepat yang kita harapkan akan terjadinya kasus-kasus setelah akhir pekan keempat juli," kata Dr. Bill Powderly, wakil direktur divisi penyakit menular di sekolah kedokteran Washington University di St. Louis sepeeti dikutip dari AP News pada Rabu, 14 Juli 2021.
Baca Juga: UPDATE Bursa Transfer Barcelona: Masa Depan Lionel Messi, Antoine Griezmann, dan Philippe Coutinho
Pada saat yang sama, beberapa bagian negeri ini berjuang melawan perlawanan vaksin yang dalam, sementara versi mutan coronavirus yang sangat menular yang pertama kali terdeteksi di India merupakan bagian dari infeksi yang lebih besar.
Secara nasional, 55,6% dari semua orang amerika telah menerima setidaknya satu tembakan COVID-19, menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit. Lima negara dengan dua minggu lompatan terbesar dalam kasus per kapita semua memiliki tingkat vaksinasi yang lebih rendah: Missouri, 45,9%; Arkansas, 43%; Nevada, 50,9%. Louisiana, 39,2%; Dan Utah, 49,5%.
Bahkan dengan lonjakan terbaru, kasus di AS tidak mencapai angka seperempat juta per hari pada bulan januari. Dan kematian berjalan di bawah 260 per hari rata-rata setelah topping di lebih dari 3.400 selama musim dingin - bukti bagaimana efektif vaksin dapat mencegah penyakit serius dan kematian pada mereka yang kebetulan terinfeksi.
Baca Juga: Pemkab Garut Sarankan Pemotongan Hewan Kurban di Zona Merah dan Oranye dilakukan di RPH
