Bulan 'Goyang', Naiknya Air Laut Menyebabkan Gelombang Banjir: Studi NASA

- 16 Juli 2021, 14:15 WIB
Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir /PIXABAY/

PRIANGANTIMURNEWS- Perubahan alami yang akan datang di orbit Bulan – yang disebut “goyangan” Bulan – ditambah dengan naiknya permukaan laut yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat menyebabkan rekor banjir di Bumi di tahun-tahun mendatang, sebuah studi baru-baru ini oleh badan antariksa Amerika Serikat NASA dan ditemukan oleh Universitas Hawaii.

Banjir rekor diproyeksikan akan dimulai pada 2030-an dan 10 tahun terakhir, menurut penelitian, yang berfokus pada efek fenomena di AS.

Dilansir dari Aljazeera Jumat, 16 Juli 2021, ada 600 banjir akibat air pasang di AS pada 2019, menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional.

Baca Juga: Kekhawatiran Tumbuh di Wilayah Indonesia Karena Varian Delta Merusak Jawa

Jumlah itu diperkirakan akan meningkat beberapa kali lipat hingga tahun 2030-an, menurut penelitian yang dipublikasikan di majalah Nature Climate. Banjir diproyeksikan terjadi secara berkelompok yang bisa berlangsung selama satu bulan atau lebih.

Sementara banjir pasang yang dimaksud melibatkan lebih sedikit air dan sering dianggap kurang merusak daripada banjir yang disebabkan oleh gelombang badai, "itu adalah akumulasi efek dari waktu ke waktu yang akan berdampak", Phil Thompson, asisten profesor di University of Hawaii dan memimpin penulis studi, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Jika banjir 10 atau 15 kali sebulan, sebuah bisnis tidak dapat terus beroperasi dengan tempat parkir di bawah air. Orang-orang kehilangan pekerjaan karena tidak bisa bekerja,” katanya. “Merembes tangki septik menjadi masalah kesehatan masyarakat.”

Baca Juga: Banjir di Jerman Merenggut 81 Korban, Lebih dari 1000 Orang Hilang

Apa yang disebut "goyangan" Bulan bukanlah fenomena baru. Ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1728 dan merupakan bagian dari siklus alam 18,6 tahun. Selama paruh pertama siklus, pasang surut reguler Bumi ditekan. Selama paruh kedua, pasang surut, menurut NASA.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah