Network
PRIANGANTIMURNEWS - Danau terbesar di China mengalami kekeringan, status waspada merah diumumkan setelah ketinggian air Danau Poyang menyusut ke level terendah.
Ketinggian air di Danau Poyang telah turun setelah tiga bulan kekeringan dengan prakiraan cuaca memperingatkan situasi bisa lebih buruk.
Danau Poyang merupakan sumber aliran utama Sungai Yangtze, sungai terpanjang di China.
Baca Juga: Miris Oknum Wakil Rakyat Perlakukan Sopir Truk Dengan Arogan
Kini pasokan air di Provinsi Jiangxi, China sedang sulit dikarenakan danau terbesar di negara itu mengalami kekeringan.
Biasanya ketinggian air di Sungai Yangtze mencapai 19,43 meter, namun kini sungai tersebut mengalami kekeringan dan mencapai ketinggian hanya 7,1 meter selama tiga bulan terakhir.
Hal tersebut diakibatkan tidak adanya hujan yang mengguyur wilayah tersebut.
Baca Juga: KASUS SUBANG: Mengejutkan! Sidik Jari Yoris Sengaja Dihapus Pelaku Pembunuhan!
Bahkan menurut Pusat Pemantauan Air Jiangxi, ketinggian air akan terus menurun akibat intensitas hujan yang rendah atau tidak adanya hujan samasekali.
Tercatat, sejak Juli 2022, curah hujan 60 persen lebih rendah dari tahun lalu.
Menurut laporan dari 267 stasiun cuaca di seluruh China, rekor suhu tertinggi pada bulan Agustus, dan musim kemarau yang panjang.
Lembah sungai Yangtze telah menghambat keluaran pembangkit listrik tenaga air dan menghambat pertumbuhan tanaman menjelang panen musim ini.
Meskipun hujan lebat turun dan meredakan kekeringan di sebagian besar China barat daya, akan tetapi wilayah tengah dilanda kekeringan selama lebih dari 70 hari di Jiangxi.
10 waduk di provinsi tetangga Anhui telah mencapai tingkat "kolam mati" dan tidak bisa mengalirkan air ke hilir.
Peramal cuaca negara mengatakan bahwa kondisi kekeringan masih terjadi di bagian tengah dan hilir Yangtze, sungai terpanjang di China, dan upaya diperlukan untuk menyemai awan dan mengalihkan air dari tempat lain.
Itulah Danau Poyang yang mengalami kekeringan akibat intensitas hujan rendah.***
