Misalnya, motif pada kebaya mungkin menampilkan motif tradisional Jawa dan pola batik seperti buah lontar, atau motif dari budaya Melayu, Cina, India, dan Eropa, seperti bunga, binatang, atau makhluk mitos.
Baca Juga: Link Live Streaming Polandia vs Arab Saudi, Susunan Pemain, Prediksi: Piala Dunia 2022 Qatar
Kerajinan dan praktik terkait kebaya ditambahkan ke inventaris warisan budaya takbenda NHB pada Oktober 2022, bergabung dengan elemen lain, seperti budidaya anggrek dan pembuatan kecap dalam daftar 102 lokal terkuat.
Pengusulan nominasi warisan budaya tak benda UNESCO
Hasil nominasi diharapkan akan diumumkan pada akhir 2024.
Kerajinan dan praktik terkait kebaya ditambahkan ke inventaris warisan budaya tak benda NHB Singapura pada Oktober 2022.
Saat itu, “Negeri Singa” memasukan kebaya dalam daftar 102 warisan budaya lokal terkuat lainnya di negara itu, seperti budidaya anggrek dan pembuatan kecap.
Baca Juga: Update Kasus Keluarga Kalideres! 4 Teori Baru Muncul, Meninggal Karena Kesulitan Ekonomi?
Langkah menominasikan kebaya menyusul suksesnya pengajuan “budaya hawker,” sebagai elemen pertama Singapura dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO, pada 16 Desember 2020.
Negara tersebut secara resmi mengajukan nominasinya pada Maret 2019.