Update COVID-19 di China, Dua Bulan Terakhir Hampir 60 Ribu Warga China Tewas, Ini Penyebab Lonjakannya

- 17 Januari 2023, 06:58 WIB
Warga China dalam dua bulan ini tercatat hampir 60.000 orang yang meninggal akibat COVID-19./The Guardian
Warga China dalam dua bulan ini tercatat hampir 60.000 orang yang meninggal akibat COVID-19./The Guardian /

NHC melalui Jiao mengatakan telah membentuk platform pelaporan yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis kematian terkait COVID-19 secara ilmiah dan berbasis fakta.

Diketahui platform tersebut mulai digunakan pada 31 Desember 2022 lalu.

Disisi lain, institusi medis di seluruh pelosok China juga diminta untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi tentang kematian yang tercatat antara tanggal 8 hingga 29 Desember.

Setelah data terkumpul, Jiao mengatakan bahwa para ahli membutuhkan beberapa waktu untuk menganalisis sebagian besar data dalam menyajikan laporan berbasis sains yang objektif tentang jumlah kematian akibat COVID-19.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Hari Ini Selasa 17 Januari 2023, Keuangan Anda Tidak Begitu Cerah

Penyebab lonjakan Kasus COVID-19

Dari data yang ada, NHC mengungkap bahwa lonjakan kasus COVID-19 yang mulai terjadi pada Desember 2022 bersamaan dengan kebijakan otoritas setempat yang melonggarkan protokol kesehatan.

Bahkan karena tingginya angka lonjakan membuat NHC memutuskan untuk tidak lagi mempublikasikan data harian COVID-19.

Meskipun ada lonjakan di negaranya tetapi China pada 8 Januari 2023 membebaskan warganya bepergian ke luar negeri.

Hal itu tentu membuat beberapa negara di Eropa, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia mewajibkan warga China menunjukkan hasil tes negatif PCR sebelum keberangkatan lantaran China dituduh tidak transparan terkait data COVID-19 terbaru.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x